Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Ringkasan Berita
Sebagai pelukis istana, Dullah menulis catatan tentang Sukarno yang bergaya surat.
Surat-surat ini dimuat Harian Merdeka selama 1982-1983 dan terputus sebelum tamat.
Bagaimana politik Sukarno tergambar dalam catatan Dullah tentang seni?
Seno Gumira Ajidarma
PanaJournal.com
Sudjojono, Nasjah Djamin, dan Nashar adalah para pelukis yang pandai sekali menulis. Begitu juga Dullah. Keberuntungan Dullah, antara 1950 dan 1960, ia berstatus "pelukis Istana" yang selalu berada di dekat Sukarno sehingga dapat menulis catatan tentang Sukarno yang bergaya surat kepada Bibi Fatimah, istrinya. Surat-surat ini dimuat harian Merdeka edisi Minggu, dari 14 Maret 1982 sampai 22 Mei 1983, dan terputus sebelum tamat.
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo