Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Bom-bom meledak di Sharm el-Sheikh, pusat wisata di tepi Laut Merah, Mesir, Sabtu 23 Juli lalu. Dan kita tahu, teror selalu punya cara menyederhanakan masalah: Sharm el-Sheikh mewakili pemerintahan Presiden Mesir Husni Mubarak yang betah berkuasa—bertengger di pucuk kekuasaan negeri itu sepanjang 24 tahun, nonstop. Dan menghancurkan Sharm el-Sheikh, yang selalu digambarkan sebagai titik aman dan stabil pemerintahan Mesir selama ini, sama saja dengan menghancurkan kredibilitas Mubarak. Teror membawakan sebuah pentas dengan lakon: bukankah Mubarak itu terkalahkan?
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo