Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Pulau Jawa terkenal sebagai salah satu pulau terbesar di Indonesia. Sebagai pulau terbesar, Pulau Jawa dikenal dengan komposisi penduduk yang padat. Selain padat akan penduduk, hewan asli Pulau Jawa juga banyak menghuni pulau tersebut.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Sayangnya, hanya sedikit hewan asli yang kini tersisa di Pulau Jawa. Dilansir dari internationalanimalrescue.com, berikut adalah daftar hewan asli Pulau Jawa yang terancam punah:
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
1. Badak Jawa (Rhinoceros sondaicus)
Badak yang lebih dikenal dengan nama badak bercula satu ini merupakan satwa asli Pulau Jawa. Karena saat ini diperkirakan hanya tersisa 74 spesies, badak bercula satu menjadi salah satu hewan paling langka di Indonesia.
Adapun kemampuan reproduksi yang rendah dan perburuan yang tidak henti-hentinya dilakukan membuat hewan ini menjadi langka. Kini, badak bercula satu tengah berada di bawah perlindungan program konservasi intensif secara in-situ di Taman Nasional Ujung Kulon (TNUK).
2. Macan Tutul Jawa (Panthera pardus melas)
Macan Tutul Jawa merupakan sub spesies dari Macan Tutul biasa. Kini, predator endemik Jawa ini telah terancam kepunahan. Pada 2008, tercatat jumlah populasi macan tutul jawa tidak lebih dari 250 ekor. Menurut para ahli, berkurangnya habitat alami di hutan menjadi penyebab langkanya hewan ini.
3. Banteng Jawa (Bos javanicus javanicus)
Hewan yang kini berada di bawah konservasi Taman Nasional Ujung Kulon ini merupakan sub spesies Banteng Biasa. Ancaman kepunahan menjadi alasan konservasi hewan asli Jawa ini. Berkurangnya habitat akibat pembukaan lahan untuk kebun oleh manusia menjadi salah satu alasan kepunahan Banteng. Selain itu, Banteng Jawa juga mengalami ancaman pemangsa dari anjing hutan ajag, jenis anjing hutan yang berperawakan mirip serigala.
4. Kukang Jawa (Nycticebus javanicus)
Berbeda dengan jenis hewan sebelumnya, hewan asli Jawa kali ini merupakan hewan nokturnal atau hewan yang aktif pada malam hari. Karena aktif pada malam hari, hewan ini dilengkapi dengan mekanisme bertahan hidup yang cukup unik.
Kukang Jawa memiliki kelenjar racun di bawah ketiaknya yang digunakan untuk mempertahankan diri dari pemangsa pula. Hewan asli Jawa ini terancam kepunahan. Karena itu, Kukang Jawa kini berada perlindungan undang-undang Indonesia. Organisasi internasional CITES juga melindungi Kukang Jawa dalam daftar Appendix I-nya.
BANGKIT ADHI WIGUNA