Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Lingkungan

Aktivitas Vulkanik Berkurang, Badan Geologi Turunkan Status Gunung Ibu Menjadi Siaga

Badan Geologi menurunkan status Gunung Ibu dari level awas menjadi siaga karena aktivitas vulkanik berkurang.

21 Juni 2024 | 15.32 WIB

Kolom abu vulkanik yang terbentuk akibat aktivitas erupsi Gunung Ibu di Maluku Utara. PVMBG
material-symbols:fullscreenPerbesar
Kolom abu vulkanik yang terbentuk akibat aktivitas erupsi Gunung Ibu di Maluku Utara. PVMBG

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) memutuskan menurunkan status Gunung Ibu di Maluku Utara. “Berdasarkan hasil pemantauan visual dan instrumental yang menunjukkan terjadinya penurunan aktivitas vulkanik pada Gunung Ibu, maka tingkat aktivitas Gunung Ibu diturunkan dari Level IV (Awas) menjadi Level III (Siaga) terhitung mulai tanggal 21 Juni 2024 pukul 12.00 WIT,” kata Kepala Pusat Vulknologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), Badan Geologi Hendra Gunawan dalam keterangannya, Jumat, 21 Juni 2024.   

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Dengan penurunan status tersebut, daerah yang dikategorikan berbahaya juga berubah. badan Meteorologi menyatakan, warga diminta untuk berhati-hati saat berada dalam radius 4 kilometer dari daerah puncak Gunung Ibu, dan arah sektoral 5 kilometer pada bukaan kawah di bagian utara kawah aktif gunung tersebut.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Badan Geologi juga meminta masyarakat tetap mewaspadai potensi banjir lahar. “Masyarakat di sekitar Gunung Ibu diharap mewaspadai potensi lahar di sungai-sungai yang berhulu di bagian puncak Gunung Ibu, terutama bila terjadi hujan lebat di bagian puncak di area terjadinya penumpukan material hasil erupsi,” kata Hendra.

Gunung Ibu sempat meletus dengan ketinggian kolom menembus 7 kilometer dari puncak gunung pada 1-2 Juni 2024. Letusan tersebut diikuti dengan lontaran lava pijar hingga radius 2 kilometer dari kawah Gunung Ibu. Letusan tersebut memperdengarkan suara gemuruh dan dentuman.

Badan Geologi mencatat mulai 15 Juni 2024 jumlah gempa vulkanik yang terekam serta kolom erupsi yang terpantau dari Gunung Ibu tercatat mengalami penurunan. “Kejadian erupsi yang disertai dengan lontaran lava pijar juga mulai berkurang, dan jarak lontarannya juga semakin memendek yaitu dalam radius 1 kilometer dari bibir kawah,” kata Hendra.

Namun Badan Geologi mengingatkan soal sejumlah potensi bahaya yang masih mungkin terjadi dalam status aktivitas Gunung Ibu yang saat ini berada di level Siaga. Di antaranya lontaran lava pijar, awan panas letusan jika kubah lava hancur atau terbongkar, awan panas guguran jika material erupsi yang menumpuk di bibir kawah tidak stabil, serta aliran lahar yang sudah teramati di sungai yang melewati Desa Togarebasungi, Desa Todoke, Desa Barona, Desa Naga, Desa Togowo dan Desa Togerebotua.

AHMAD FIKRI

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus