Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Palangka Raya - Kepolisian memastikan mengawal keamanan dan kelancaran lalu lintas di Jalan Trans kalimantan. Sebagian ruas jalan itu yang berada di Desa Bukit Rawi, Kecamatan Kahayan Hilir, Kabupaten Pulang Pisau, Kalimantan Tengah, telah terendam banjir sepanjang lebih dari tiga pekan ini.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Kepala Satuan Patroli Jalan Raya Diretorat Lalu Lintas Polda Kalimantan Tengah, Komisaris Renaldi Oktavian mengatakan pengaturan di lokasi banjir itu mengerahkan seluruh personel Satgas Preventif Operasi Patuh Telabang 2021. "Ini dilaksanakan sebagai bentuk kehadiran polisi di tengah masyarakat,” kata dia saat ditemui, Selasa lalu, 28 September 2021.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Banjir di Jalan Trans Kalimantan di Bukit Rawi ini sudah terjadi sepanjang lebih dari tiga pekan, atau telah memasuki pekan keempat, dengan ketinggian mencapai satu meter. Padahal ruas jalan itu adalah urat nadi penghubung Palangka Raya dengan sejumlah kabupaten di Kalimantan Tengah yang berada di Daerah Aliran Sungai Barito seperti Gunung Mas, Barito Selatan, Barito Timur, Barito Utara dan Murung Raya.
Akibatnya, sejumlah pasokan barang dan jasa terhambat karena harus memutar. Ini seperti yang diakui dilakukan Pertamina yang harus mengalihkan pola suplai BBM ke sejumlah kabupaten itu dengan mengubah titik suplai ke Banjarmasin, yang sebelumnya diambil dari Pulang Pisau.
Pengiriman BBM dari Banjarmasin menempuh jarak sekitar 700 kilometer hingga sampai ke lokasi SPBU di wilayah Gunung Mas, Barito Selatan, Pulang Pisau, Kapuas. Akibatnya, pasokan datang lebih lambat.
Foto udara pengendara motor menggunakan perahu bermesin (klotok) untuk melintasi banjir yang merendam di jalan trans Kalimantan Bukit Rawi, Pulang Pisau, Kalimantan Tengah, Kamis 23 September 2021. Banjir luapan Sungai Kahayan dan Sungai Rungan kiriman dari wilayah hulu tersebut masih merendam sepanjang 2,5 kilometer jalan nasional Kalimantan Bukit Rawi sejak Senin (30/8/2021) dan akibatnya akses jalan tidak bisa dilalui kendaraan bermotor. ANTARA FOTO/Makna Zaezar
“Sebelumnya ketika situasi normal pengiriman dilakukan dari FT Pulang Pisau yang menempuh jarak sekitar 200 kilometer,” kata Manajer Unit Komunikasi & CSR Pertamina MOR Kalimantan, Susanto August Satria, merujuk situasi sebelum banjir.