Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Bandung - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprediksi dalam satu minggu ke depan terdapat beberapa faktor yang berpengaruh terhadap pembentukan awan konvektif serta hujan di sebagian wilayah Jawa Barat. Diantaranya seperti suhu muka laut di sebagian perairan Indonesia relatif hangat dan pengaruh gelombang ekuatorial Rossby dan Kelvin yang aktif di sebagian wilayah Jawa Barat.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Menurut Stasiun Klimatolog BMKG Jawa Barat, sistem tekanan rendah di utara wilayah Indonesia dan di Samudera Indonesia bagian barat Sumatera diprkirakan masih akan terbentuk. Akibatnya secara tidak langsung berpotensi mengakibatkan pembentukan pumpunan angin dan belokan angin meskipun tidak persisten sepanjang pekan lalu.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Faktor lainnya adalah labilitas atmosfer lokal yang tergolong ringan hingga kuat untuk mendukung proses konvektif awan pada skala lokal di sebagian wilayah Jawa Barat. Diperkirakan, hujan umumnya turun dengan intensitas ringan hingga sedang. Adapun potensi hujan sedang hingga sangat lebat yang dapat serta disertai petir dan angin kencang hadir setiap hari dari Bogor hingga Pangandaran.
Pada Senin ini, 4 November, potensi itu hadir di wilayah Kota dan Kabupaten Bogor, Sukabumi, Cianjur, Bekasi, Karawang, Depok, Subang, Purwakarta. Kemudian area Bandung Raya yang meliputi Kota dan Kabupaten Bandung, Kabupaten Bandung Barat dan Kota Cimahi. Daerah lainnya Indramayu, Cirebon, Garut, Sumedang, Majalengka, Kuningan, Tasikmalaya, Ciamis, dan Pangandaran.
Wilayah yang sama pada hari-hari selanjutnya hingga akhir pekan. Pengecualian pada Rabu 6 November, yaitu hanya di Bogor, Kota Depok, Bekasi, Karawang, Purwakarta, Subang, Bandung Raya, Garut, Tasikmalaya, Banjar, dan Ciamis. Sedangkan Kamis 7 November, potensi hujan sedang hingga lebat di Kabupaten Bogor, Kabupaten Bekasi, Kabupaten Sukabumi, Cianjur, Karawang, Subang, Kabupaten Bandung Barat, Kabupaten Bandung, Sumedang, Majalengka, dan Garut.
BMKG mengimbau masyarakat Jawa Barat mewaspadai potensi cuaca ekstrem. Beberapa hari terakhir di sebagian wilayah Jawa Barat mengalami cuaca panas pada siang hari yang diikuti hujan pada sore hingga malam. Kondisi ini menurut BMKG merupakan ciri masa peralihan musim. Karakeristik hujan pada masa peralihan musim juga tidak merata dengan intensitas sedang hingga lebat yang dapat disertai petir dan angin kencang. Kewaspadaan juga terhadap potensi bencana hidrometeorologi yang bisa teradi sewaktu-waktu.
Pilihan Editor: Status Gunung Lewotobi Laki-laki di NTT Naik Menjadi Awas, Ada Potensi Erupsi Lebih Besar