Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan dini gelombang tinggi yang berpotensi terjadi di beberapa wilayah perairan Indonesia pada 29 - 30 Oktober 2024.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Prakirawan BMKG Dyah Ayu mengatakan pola angin di wilayah Indonesia bagian utara umumnya bergerak dari tenggara - barat daya dengan kecepatan angin sekitar 10 - 25 knot, sedangkan di wilayah Indonesia bagian selatan umumnya bergerak dari timur - tenggara dengan kecepatan angin sekitar 8 - 25 knot.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Kecepatan angin tertinggi terpantau di Samudra Pasifik utara Halmahera dan Laut Arafuru bagian timur,” kata Dyah melalui keterangan tertulis, Selasa, 29 Oktober 2024.
Kondisi tersebut menyebabkan peningkatan gelombang setinggi 1,25 - 2,5 meter berpeluang terjadi di Selat Malaka bagian utara, Selat Malaka bagian tengah, Samudra Hindia barat Aceh, Samudra Hindia barat Kepulauan Nias, Samudra Hindia barat Kepulauan Mentawai, Samudra Hindia barat Bengkulu, Samudra Hindia barat Lampung, Samudra Hindia selatan Banten, Samudra Hindia selatan Jawa Barat, Samudra Hindia selatan Jawa Tengah, Samudra Hindia selatan Jawa Timur, Samudra Hindia selatan Bali, Samudra Hindia selatan NTB , dan Samudra Hindia selatan NTT.
Gelombang serupa berpotensi terjadi di Laut Natuna Utara, Selat Karimata bagian utara, Selat Karimata bagian selatan, Selat Makassar bagian selatan, Laut Bali, Laut Arafuru bagian tengah, Laut Arafuru bagian timur, Laut Sulawesi bagian barat, Laut Sulawesi bagian timur, Laut Maluku, Samudra Pasifik utara Papua Barat, Samudra Pasifik utara Papua Barat Daya, Samudra Pasifik utara Papua Barat, Samudra Pasifik utara Papua. “Potensi gelombang tinggi di beberapa wilayah tersebut dapat berisiko terhadap keselamatan pelayaran,” kata Dyah.
Dyah mengingatkan risiko tinggi terhadap keselamatan pelayaran seperti perahu nelayan untuk menghindari kecepatan angin lebih dari 15 knot dan gelombang tinggi di atas 1,25 meter, sedangkan kapal tongkang diimbau mewaspadai kecepatan angin lebih dari 16 knot dan tinggi gelombang di atas 1,5 meter, serta kapal feri mewaspadai kecepatan angin lebih dari 21 knot dan tinggi gelombang di atas 2,5 meter.
Untuk kapal ukuran besar seperti kapal kargo dan kapal pesiar, Dyah meminta menghindari kecepatan angin lebih dari 27 knot dan tinggi gelombang di atas 4,0 meter. “Dimohon kepada masyarakat yang tinggal dan beraktivitas di pesisir sekitar daerah yang berpeluang terjadi gelombang tinggi agar tetap selalu waspada,” ucapnya.