Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

lingkungan

Hari Badak Sedunia: Berikut Sederet Keistimewaan Badak, Kulit Tebal Tapi Sensitif

Kulit badak sangat lembut, dan rentan terhadap luka dan sengatan matahari. Hari Badak Sedunia, intip keistimewaan binatang badak ini.

22 September 2023 | 20.02 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Hari ini, 22 September 2010 lalu Hari Badak Sedunia diumumkan oleh World Wildlife (WWF) Afrika Selatan. Hari Badak Sedunia adalah hari kepedulian terhadap lima spesies badak, yakni badak hitam, putih, cula satu besar, badak sumatera, dan badak jawa. Sekaligus upaya yang dilakukan untuk menyelamatkan mereka.

Badak merupakan salah satu hewan herbivora terbesar dan tidak memiliki predator alami. Dikutip jagranjosh-com, nama badak berasal dari kata Yunani kuno yang berarti 'tanduk hidung'. Mamalia yang termasuk dalam keluarga rhinocerotidae ini memiliki kulit tebal dan tanduk atau biasa disebut cula. Cula sendiri terbuat dari keratin, zat yang sama seperti kuku manusia. 

Badak juga memiliki keistimewaan dibandingkan binatang pada umumnya. Salah satunya mengandalkan indera pendengaran dan penciuman untuk mendapatkan makanan. Tak hanya itu, badak mempunyai beberapa keistimewaan lainnya. Berikut ulasannya, dirangkum dari berbagai sumber.

1. Cara makan yang lebih selektif

Dikutip dari hluhluwegamereserve-com, keistimewaan utama badak terdapat pada cara memilih makanan. Badak dikenal lebih selektif dalam memilih makanan dibandingkan gajah, namun kurang selektif dibandingkan antelop. Badak memakan tumbuhan kasar dalam jumlah besar, namun tidak dapat bertahan hidup tanpa air.

2. Tanduknya yang unik

Badak merupakan salah satu fauna yang mengagumkan cula di bagian tengah dahi mereka. Cula badak tersusun dari keratin, berbeda dengan tanduk yang terbuat dari tulang. Dikutip dari rhinoreview-org, keratin merupakan bahan keras berbasis protein. Zat ini juga terdapat pada pada mamalia, burung, reptil, dan vertebrata lainnya. Termasuk pelat balin pada paus pemakan filter juga terdiri dari keratin. 

3. Pendengaran dan penciuman yang tajam

Berbeda dengan mamalia lainnya, badak menggunakan indera pendengaran dan penciuman untuk keselamatan dan menemukan jalan di sekitar wilayahnya. Telinganya yang berbentuk cangkir atau tabung sensitif terhadap suara sekecil apa pun dan dapat diputar untuk menangkap sinyal audio dari segala arah.

Selain itu,  indra penciuman yang terletak di ujung moncong mempunyai jutaan sel sensorik yang sangat sensitif. Serta mampu mendeteksi bau halus di udara dan meneruskannya ke pusat penciuman di otak untuk ditafsirkan.

4. Kulit tebal yang sensitif

Badak dilapisi kulit yang keras dan tebal, mencapai dua inci di beberapa tempat. Bahkan, kulit badak lebih tebal dari kulit kuda nil dan gajah, yang tebalnya hanya setengah inci. 

Kendati demikian, kulit badak sangat lembut, dan rentan terhadap luka dan sengatan matahari. Hal ini disebabkan Kulit badak kaya akan jaringan saraf, sehingga sangat sensitif terhadap sentuhan dan getaran. Umumnya, badak mengalami lesi kulit di bagian bahu, di bawah dagu, dan perut. Bahkan menimbulkan luka menangis yang berkepanjangan akibat gesekan pada pohon dan batu.

5. Sistem pencernaan serupa kuda

Sistem pencernaan badak lebih mirip usus kuda, ketimbang mamalia lainnya seperti sapi, jerapah, dan antelop. Badak mencerna makanan melewati lambung ke dalam Caecum dan usus besar. Caecum merupakan organ vital bagi badak, tempat jutaan bakteri yang memecah makanan menjadi senyawa yang lebih sederhana dan mudah dicerna.

6. Menggunakan suara, kotoran dan bersin untuk berkomunikasi

Mamalia besar yang termasuk dalam keluarga rhinocerotidae ini, menggunakan suara, kotoran, dan bersin untuk berkomunikasi dengan anggotanya. Dikutip dari animalfactsencyclopedia-com, mereka menggunakan tumpukan kotoran sebagai papan pesan. Serta membangun wilayahnya dengan menandainya dengan air seni dan kotoran. 

7.  Kolaborasi dengan burung pelatuk

Selain indera penciuman dan pendengaran yang kuat, badak juga dibantu binatang lainnya dalam merasakan bahaya. Badak Afrika dikenal memiliki hubungan simbiosis dengan burung pelatuk. Burung ini akan bertengger di punggung badak dan membunyikan alarm saat merasakan bahaya, dikutip dari africansafaris.co.nz.

Pilihan Editor: Awal Mula 22 September sebagai Hari Badak Sedunia, Bermula dari Afrika Selatan

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus