Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Lingkungan

Kekeringan Ekstrem di Jawa Barat Meluas Hampir 40 Persen, Musim Hujan Diprediksi November

Sebelumnya pada sepuluh hari atau satu dasarian lalu, luas wilayah yang mengalami kekeringan ekstrem di Jawa Barat, yaitu 36 persen.

21 September 2023 | 13.59 WIB

Anggota kepolisian membantu menyalurkan air bersih gratis kepada warga di Desa Ciparay, Kecamatan Cidolong, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, Kamis 7 September 2023. Polres Ciamis mendistribusikan sebanyak 25.000 liter air bersih kepada warga setelah 488 sumur di tujuh dusun mengalami kekeringan. ANTARA FOTO/Adeng Bustomi
Perbesar
Anggota kepolisian membantu menyalurkan air bersih gratis kepada warga di Desa Ciparay, Kecamatan Cidolong, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, Kamis 7 September 2023. Polres Ciamis mendistribusikan sebanyak 25.000 liter air bersih kepada warga setelah 488 sumur di tujuh dusun mengalami kekeringan. ANTARA FOTO/Adeng Bustomi

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Bandung - Seluas 39,4 persen wilayah di provinsi Jawa Barat sekarang ini mengalami kekeringan ekstrem. Hari tanpa hujannya, menurut Badan Meteorologi Klimatologi Geofisika (BMKG) Stasiun Klimatologi Jawa Barat sudah lebih dari 60 hari. Bahkan di Padalarang serta Plumbon, Cirebon telah hampir 100 hari tanpa hujan.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Sebelumnya pada sepuluh hari atau satu dasarian lalu, luas wilayah yang mengalami kekeringan ekstrem di Jawa Barat, yaitu 36 persen. Sebaran daerah lain yang kini banyak mengalami kekeringan ekstrem, yaitu di Bekasi, Karawang, Indramayu, Kota dan Kabupaten Cirebon, Majalengka dan Kuningan, di daerah pantai utara. Wilayah lain, yaitu Sukabumi, Cianjur, dan Garut.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Berdasarkan hasil analisis dinamika atmosfer dan luaran model prediksi iklim, menurut Kepala Stasiun Klimatologi Jawa Barat Rakhmat Setia, awal musim Hujan umumnya diprakirakan akan terjadi pada November 2023. “Awal musim hujan umumnya akan mundur dari kondisi normalnya, dengan sifat hujan pada umumnya normal,” ujarnya lewat keterangannya, Kamis, 21 September 2023.

Pada Oktober diprakirakan BMKG, awal musim hujan di Jawa Barat baru 9,8 persen wilayah atau di empat daerah zona musim atau ZOM. Awal musim hujan itu diprediksi pada dasarian kedua hingga ketiga di sebagian kecil Garut bagian selatan, Tasikmalaya bagian barat, Bogor bagian barat dan selatan, kemudian Cianjur bagian barat laut, Sukabumi bagian timur laut, Purwakarta bagian tengah dan tenggara dan sebagian kecil Subang bagian selatan.

Saat November awal musim hujan mencapai 80,5 persen wilayah atau pada 33 ZOM. Wilayahnya, yaitu Bogor bagian barat dan timur, Kota Depok, sebagian besar Sukabumi, Bekasi dan Karawang bagian selatan.

Kemudian sebagian besar Subang dan Purwakarta, seluruh wilayah Cianjur, Bandung Barat, Kota Cimahi, Kabupaten Bandung, Kota Bandung dan Sumedang. Wilayah lain, yaitu sebagian besar Garut, Indramayu, dan Cirebon, seluruh wilayah Majalengka, Kuningan, Ciamis, Kota Banjar, Tasikmalaya, Kota Tasikmalaya dan Pangandaran.

Lalu pada Desember bertambah 7,3 persen wilayah atau tiga ZOM, yaitu Cirebon bagian timur, Bekasi bagian utara, Karawang bagian utara, Kota Bekasi bagian utara, sebagian kecil Cirebon bagian utara, Indramayu bagian tenggara.

"Mayoritas curah hujannya di 85 persen wilayah bersifat normal,” kata Rakhmat. 

Ninis Chairunnisa

Ninis Chairunnisa

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus