Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Peneliti Pusat Riset Agama dan Kepercayaan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Kustini mengemukakan beberapa masjid yang berkontribusi ramah lingkungan. Di antaranya adalah Masjid Istiqlal Jakarta.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Masjid Istiqlal Jakarta disebutnya memperkenalkan keran air beraliran rendah dan sistem daur ulang air. “Ini memangkas penggunaan air masjid hingga 36 persen,” kata Kustini, melalui keterangan tertulis, Jumat, 18 Oktober 2024.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Masjid yang didesain oleh arsitek Friedrich Silaban ini memperoleh penghargaan excellence in Design for Green Efficiencies (EDGE). Masjid Istiqlal Jakarta juga menjadi masjid pertama di dunia sebagai rumah ibadah ramah lingkungan (green building).
Contoh penerapan masjid ramah lingkungan lainnya adalah Masjid Jami’ Al Ilham Pati, Jawa Tengah. Masjid yang satu ini menampung air hujan dan air wudu untuk pengairan sawah dan kebun wakaf di sekitar masjid.
Lalu, ada Masjid Nasional Al Akbar Surabaya yang memasang 24 panel surya sehingga menghasilkan listrik sekitar 40 kWh setiap hari.
Kustini menguraikan, berdasarkan Surat Keputusan Direktorat Jenderal Bimas Islam Nomor 463 Tahun 2024, masjid ramah terkait dengan apa yang disebut mindset, skillset, ekosistem, maupun toolset. Ada lima penggolongannya, yaitu masjid ramah anak dan perempuan, ramah difabel dan lansia, ramah lingkungan, ramah keragaman, serta ramah musafir dan dhuafa.
Khusus masjid ramah lingkungan berdasarkan aspek idarah (manajemen masjid), imarah (memakmurkan masjid), dan riayah (pemeliharaan masjid). Contoh dalam bidang idarah adalah implementasi fiqih lingkungan, program pengurangan dan pengelolaan sampah, kebijakan hemat energi, serta kebijakan pengurangan penggunaan kertas dengan digitalisasi.
Data Kementerian Agama pada 2023 mencatat jumlah masjid di Indonesia sebanyak 660.290 buah. “Jumlah yang tidak sedikit untuk bisa dijadikan media menciptakan lingkungan yang aman dan nyaman,” kata Kustini.
Pilihan Editor: Mendulang Cuan dari Konten Menantang Hurikan di Amerika