Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Lingkungan

Penjelasan BMKG Terkait Penyebab Gempa Yogya

Dari hasil analisis yang dilakukan oleh BMKG menunjukan bahwa gempa Yogya ini memiliki mekanisme patahan naik.

4 Juli 2023 | 13.25 WIB

Puluhan ruangan di SMK Negeri 1 Pracimantoro, Kabupaten Wonogiri rusak berat akibat gempa bumi berkekuatan magnitudo 6,0 di Bantul, Jumat (30/6) malam.
Perbesar
Puluhan ruangan di SMK Negeri 1 Pracimantoro, Kabupaten Wonogiri rusak berat akibat gempa bumi berkekuatan magnitudo 6,0 di Bantul, Jumat (30/6) malam.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Gempa Yogya dengan magnitudo 6,0 mengguncang wilayah Yogyakarta dan sekitarnya pada Jumat, 30 Juni 2023.

Gempa tersebut dilaporkan oleh Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) dirasakan hingga Jawa Timur, Jawa Tengah, dan sebagian Jawa Barat. Bahkan, hingga 3 Juli 2023, BMKG mencatat sudah ada 60 gempa susulan di selatan Yogyakarta.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Berkaitan dengan gempa ini, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi DIY merilis laporan bahwa ada ratusan rumah yang rusak dan dilaporkan terdapat satu korban jiwa dan 22 korban luka-luka.

Penyebab Gempa Bantul 2023

Kepala BMKG Dwikorita Karnawati, menjelaskan bahwa penyebab gempa ini adalah adanya aktivitas subduksi antara Lempeng Indo-Australia dan Eurasia. Dari hasil analisis yang dilakukan oleh BMKG menunjukan bahwa gempa ini memiliki mekanisme patahan naik.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Kedalaman pusat gempa diketahui berada di kedalaman 67 km. Itu meruakan zona kontak antarlempeng Samudera Indo-Australia yang menumbuk di bawah lempeng Eurasia," kata Dwikorita dalam konferensi pers, Jumat, 30 Juni 2023.

Berkaitan dengan gempa yang dirasakan di banyak wilayah, Dwikorita menjelaskan bahwa hal tersebut terjadi karena gempa terjadi di bidang kontak dan hal tersebut memungkinkan perambatan gempa ke area yang lebih luas.

Selain itu, Kepala Pusat Gempa bumi dan Tsunami BMKG Daryono, menjelaskan bahwa gempa ini berada di kedalamn 67 km dan termasuk dalam gempa menengah.

"Gempa ini termasuk dalam gempa menengah sehingga energi yang terpancar spektrumnya dapat meluas. Hal ini yang memicu gempa Yogya terasa sampai daerah yang jaraknya jauh," kata Daryono lagi.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus