Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka resmi dilantik menjadi Presiden dan Wakil Presiden Republik Indonesia masa bakti 2024–2029. Keduanya mengucapkan sumpah jabatan di depan sidang paripurna MPR pada Ahad, 20 Oktober 2024.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dalam pidato perdananya sebagai Presiden RI ke-8, Prabowo membahas berbagai hal, termasuk swasembada pangan, swasembada energi, serta kekayaan alam yang sepenuhnya untuk rakyat. Namun, pidato tersebut tidak menyinggung soal kelestarian dan daya dukung lingkungan. Kata ‘lingkungan’ juga tidak terucap.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Kita memiliki luas wilayah daratan dan lautan yang sangat besar, kekayaan alam yang sangat besar. Kita mengerti bahwa sumber alam ini terdiri dari sumber-sumber alam yang sangat penting untuk kehidupan manusia di abad ke-21 dan seterusnya,” ucapnya.
Dalam pidato berdurasi hampir 1 jam itu, berikut poin-poin pidato Prabowo soal alam:
Swasembada Pangan
“Saudara-saudara, saya telah mencanangkan bahwa Indonesia harus segera swasembada pangan dalam waktu yang sesingkat-singkatnya. Kita tidak boleh tergantung sumber makanan dari luar. Dalam krisis, dalam keadaan genting, tidak ada yang akan mengizinkan barang-barang mereka untuk kita beli. Karena itu, tidak ada jalan lain dalam waktu yang sesingkat-singkatnya kita harus mencapai ketahanan pangan.
Kita harus mampu memproduksi dan memenuhi kebutuhan pangan seluruh rakyat Indonesia. Saya sudah mempelajari bersama pakar-pakar yang membantu saya. Saya yakin, paling lambat 4-5 tahun kita akan swasembada pangan. Bahkan kita siap menjadi lumbung pangan dunia.”
Swasembada Energi
“Kita juga harus swasembada energi. Dalam keadaan ketegangan, dalam keadaan kemungkinan terjadi perang di mana-mana, kita harus siap dengan kemungkinan yang paling jelek. Negara-negara lain harus memikirkan kepentingan mereka sendiri, kalau terjadi hal yang tidak diinginkan sulit kita mendapat sumber energi dari negara lain. Oleh karena itu, kita harus swasembada energi dan kita mampu untuk swasembada energi.
Sumber energi dari nabati, air, dan geothermal sebagai sumber energi
“Kita diberi karunia oleh Tuhan. Tanaman-tanaman yang membuat kita bisa tidak tergantung dengan bangsa lain. Tanaman-tanaman seperti kelapa sawit bisa menghasilkan solar dan bensin. Kita juga punya singkong, tebu, sagu, jagung, dan lain-lain.
Kita juga punya energi bawah tanah, geothermal yang cukup. Kita punya batu bara yang sangat banyak. Kita punya energi dari air yang sangat besar. Pemerintah yang saya pimpin nanti akan fokus untuk mencapai swasembada energi.
Kita juga harus mengelola air dengan baik. Alhamdulillah kita punya sumber air yang cukup dan kita sudah punya teknologi menghasilkan air yang murah dan yang bisa memenuhi kebutuhan kita.”
Pesan untuk Menjaga Kekayaan Alam
“Marilah kita kerja keras dan berjuang tanpa menyerah. Mari kita menghimpun dan menjaga semua kekayaan kita. Jangan mau kekayaan kita diambil murah oleh pihak-pihak lain. Semua kekayaan kita harus sebesar-besarnya untuk kepentingan dan kemakmuran rakyat kita.”
Pilihan Editor: Fitur Lengkap Maung Garuda Indonesia-1, Limousine Pindad yang Antar Prabowo ke Istana Negara