Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Lingkungan

Prakiraan Cuaca BMKG: Bibit SIklon 93W, Asap di 4 Kota, Suhu Tertinggi 36 Derajat Celcius

BMKG juga mengeluarkan peringatan dini gelombang tinggi yang berpotensi terjadi di beberapa wilayah perairan Indonesia pada 30 September - 1 Oktober.

30 September 2023 | 06.06 WIB

Ilustrasi Siklon Tropis. Kredit: ANTARA Foto
Perbesar
Ilustrasi Siklon Tropis. Kredit: ANTARA Foto

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika atau BMKG memantau adanya Bibit Siklon Tropis 93W di Laut Filipina, Sabtu, 30 September 2023.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

“Bibit siklon dengan kecepatan angin maksimum 20 knots dan tekanan udara minimum 1011.9 hPa,” demikian dikutip dari BMKG.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Dalam 24-48 jam ke depan, pergerakan bibit 93W ke arah barat-barat laut dengan potensi menjadi siklon tropis dalam kategori sedang. Kondisi tersebut mampu meningkatkan potensi pertumbuhan awan hujan dan ketinggian gelombang laut di sekitar bibit siklon tersebut.

Dampak tidak langsung terhadap cuaca di Indonesia, seperti hujan sedang hingga lebat disertai kilat dan angin kencang di Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Utara dan Sulawesi Utara.

BMKG juga menyebutkan kemungkinan hujan disertai petir pada hari ini terjadi di Pontianak. Hujan ringan berpeluang terjadi di Tarakan, Ambon, Manokwari dan Medan.

Ibu kota provinsi yang diselimuti asap di Jambi, Banjarmasin, Palangkaraya dan Palembang. Suhu udara berkisar antara 19-36 °C dengan suhu terendah di Bandung dan suhu tertinggi di Banjarmasin.

Prakiraan berbasis dampak hujan lebat dengan status waspada di Kalimantan Barat, Kalimantan Utara, Papua Barat dan Papua. BMKG menyebutkan tidak ada provinsi yang berstatus siaga.

BMKG juga mengeluarkan peringatan dini gelombang tinggi yang berpotensi terjadi di beberapa wilayah perairan Indonesia pada 30 September - 1 Oktober 2023. Pola angin di wilayah Indonesia bagian utara umumnya bergerak dari tenggara - barat daya dengan kecepatan angin berkisar 8–25 knot. Sedangkan di wilayah Indonesia bagian selatan umumnya bergerak dari timur - tenggara dengan kecepatan 8-25 knot.

Kecepatan angin tertinggi terpantau di perairan Bitung-Sitaro, Laut Seram bagian barat, perairan selatan Yos Sudarso hingga Merauke dan Laut Arafuru bagian timur. Kondisi ini menyebabkan terjadinya peluang peningkatan gelombang setinggi 2,5 - 4 m di Samudra Hindia barat Sumatra, perairan barat Kep. Mentawai, perairan P. Enggano - Bengkulu, perairan barat Lampung, Selat Sunda bagian barat dan selatan, perairan selatan Banten hingga P. Sumbawa dan Samudra Hindia selatan Banten hingga P. Sumba.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus