Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Lingkungan

Rumput Liar Diduga Sebabkan Kebakaran Hawaii

Kebakaran Hawaii merupakan kebakaran lahan terburuk di Amerika Serikat dalam satu abad. Kemungkinan disebabkan oleh rumput liar.

 

16 Agustus 2023 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Poin penting

  • Kebakaran lahan menghancurkan Lahaina, Pulau Maui, Hawaii, pada pekan lalu.

  • Jumlah korban diyakini lebih dari 99 orang karena penyisiran baru di seperempat zona terkena dampak.

  • Kebakaran Hawaii diduga disebabkan oleh rumput liar yang menempati hingga 25 persen Pulau Maui.

PARA anggota regu penyelamat dengan anjing pelacak terus menyisir Lahaina, kota di Pulau Maui, Hawaii, yang nyaris habis dilalap api. Per kemarin, petugas mengevakuasi 99 jenazah. Namun jumlah korban sebenarnya bisa jauh di atas angka itu, mengingat pencarian baru mencakup 25 persen zona terkena dampak kebakaran Hawaii tersebut.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Api meluluhlantakkan kota seluas 24 kilometer persegi yang dihuni sekitar 13 ribu jiwa tersebut pada Selasa malam, 8 Agustus lalu. Pemerintah provinsi menyebutkan api dengan suhu 538 derajat Celsius menyebar cepat akibat angin yang bertiup hingga 128 kilometer per jam saat itu. Api menjalar dalam sekejap dari padang rumput di luar kota dan menyapu blok demi blok bangunan di kota wisata tersebut—dulu merupakan pusat kerajaan Hawaii.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kota Lahaina yang hangus terbakar di Maui, Hawaii, Amerika Serikat, 11 Agustus 2023. Hawai'i Department of Land and Natural Resources/REUTERS

Kebakaran Hawaii menjadi kebakaran lahan terburuk yang melanda Amerika Serikat dalam seratus tahun terakhir, yang menghanguskan 2.200 bangunan—86 persennya merupakan tempat tinggal—dengan total kerugian setara dengan Rp 84 triliun.

Petugas yang awalnya hanya didampingi satu anjing pelacak kini kedatangan tenaga baru sehingga total ada 20 anjing pelacak. Kepala Kepolisian Maui, John Pelletier, mengatakan petugas gabungan menargetkan penyisiran mencapai 85-90 persen pada akhir pekan nanti. Petugas mengaku kesulitan mengidentifikasi korban karena besarnya kobaran api yang bahkan bisa melumerkan struktur baja.

Para penyintas mengaku tak mendengar tanda bahaya menjelang kebakaran Hawaii. Sebagian dari mereka sampai harus melompat ke Samudra Pasifik untuk menyelamatkan diri dari kobaran si jago merah.  

Hingga kini, penyebab kebakaran lahan ini belum diketahui. Namun Pelayanan Cuaca Nasional AS mengingatkan semua warga Hawaii untuk mewaspadai datangnya angin kencang dan cuaca kering—kondisi ideal bagi kebakaran lahan. Sementara itu, Pelayanan Kehutanan AS menyatakan hampir 85 persen kebakaran lahan di dunia disebabkan oleh kesalahan manusia.

Penyebab lain kebakaran Hawaii adalah penyebaran spesies rumput asing yang mudah terbakar. Mereka tumbuh liar di bekas area peternakan dan kehutanan. Faktor terakhir berupa suhu yang panas menyengat. Suhu tinggi menjadi penyebab utama kebakaran lahan dan hutan baru-baru ini di Eropa dan Kanada.

Kondisi Kota Lahaina yang hangus terbakar di Maui, Hawaii, Amerika Serikat, 11 Agustus 2023. Hawai'i Department of Land and Natural Resources/REUTERS

Dari empat dugaan penyebab kebakaran Hawaii, ada satu yang menjadi sorotan utama, yaitu rumput liar. Simon Romero dan Serge Kovalenski dari New York Times menulis rumput asal Afrika sebagai terduga biang kerok kebakaran Hawaii.

Berbagai spesies rumput, seperti rumput guinea (Megathyrsus maximus), rumput molasses (Melinis minutiflora), dan rumput kerbau (Cenchrus ciliaris), dulu ditanam warga sebagai pakan ternak. Setelah 2016, selepas pabrik gula—yang sebelumnya merupakan sumber ekonomi kepulauan itu—tutup, rumput-rumput tersebut menyebar di 36 ribu hektare eks lahan kebun tebu. 

Melissa Chimera, cucu imigran Filipina yang pekerja di pabrik gula di Maui, mengatakan rumput-rumput tersebut sangat agresif dalam memperluas koloni, tumbuh begitu cepat, serta sangat mudah terbakar. “Itu rumus yang membuat api menjadi lebih besar dan merusak,” kata Chimera, koordinator Pacific Fire Exchange, kerja sama antarpemerintah negara-negara Pasifik soal kebakaran.

Pada 2018, bencana kebakaran dalam skala lebih kecil melanda Maui. Saat itu, 21 rumah hangus dilalap si jago merah. Seperti ditulis New York Times, Clay Trauernicht, pakar kebakaran lahan di Hawaii, mengirim surat pembaca ke surat kabar Maui News perihal tingginya risiko kebakaran di pulau wisata tersebut. “Bensinnya, dalam hal ini rumput, merupakan sesuatu yang bisa kita tangani untuk mengurangi risiko tersebut,” demikian dia menulis.

REZA MAULANA | REUTERS
Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya
Reza Maulana

Reza Maulana

Bergabung dengan Tempo sejak 2005 setelah lulus dari Hubungan Internasional FISIP UI. Saat ini memimpin desk Urban di Koran Tempo. Salah satu tulisan editorialnya di Koran Tempo meraih PWI Jaya Award 2019. Menikmati PlayStation di waktu senggang.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus