Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Siklon tropis Herman dua hari lalu telah meluruh sepenuhnya. Namun, menurut peneliti Pusat Riset Iklim dan Atmosfer di Badan Riset Inovasi Nasional (BRIN), Erma Yulihastin, sisa-sisa awan peluruhan siklon tropis Herman kini mengalami pertumbuhan kembali di selatan Jawa Timur per Rabu, 5 April 2023.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
“Efek langsung dari penguatan kembali siklon Herman, yaitu berupa hujan deras dan angin kencang yang terjadi di Jawa Timur,” ujarnya, Rabu.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Berdasarkan pantauan terhadap data awan tumbuh dan angin dari SADEWA (Satellite-based Disaster Early Warning System) yang dikembangkan BRIN, sisa-sisa awan peluruhan siklon ini telah mengalami proses konvergensi atau pemusatan. Kemudian tumbuh menjadi sistem kluster awan meluas atau skala meso yang disebut juga dengan Mesoscale Convective System (MCS) sejak pukul 12.00 WIB.
Menurut Erma, pola awan konvektif yang terus terbentuk hingga sore, menandakan kluster sistem awan badai tersebut terus berlanjut dengan pola yang sama selama lebih dari empat jam. Pada tahap ini, sistem kluster awan yang meluas berpotensi terus berlanjut menjadi depresi tropis. “Lalu berubah menjadi badai tropis yang disebut juga dengan genesis siklon tropis atau bibit siklon tropis,” ujarnya.
Penguatan kembali siklon Herman yang pernah mencapai kekuatan level 5 dan digolongkan sebagai super-siklon ini, mendapat dukungan penuh dari kelembapan yang berlimpah di wilayah Indonesia bagian timur karena efek dari pembentukan dua vorteks di Laut banda. Dua vorteks atau pusaran angin di laut Banda ini, kata Erma, sebenarnya tumbuh bersama dengan vorteks di Samudra Hindia yang menjadi cikal bakal siklon tropis Herman.
Vorteks Laut Banda ini sempat meluruh sepenuhnya dan mentransfer peluruhannya itu untuk menyuplai energi bagi pertumbuhan pesat siklon Herman. Seiring dengan waktu, vorteks Laut Banda kemudian tumbuh kembali bersamaan dengan meluruhnya siklon Herman.
“Kini dua vorteks di Indonesia timur kembali berperan memperkuat peluruhan siklon Herman sehingga berpotensi terus meningkat dan berubah menjadi bibit siklon,” ujarnya.
Vorteks Laut Banda berdampak langsung bagi peningkatan hujan dan angin kencang untuk wilayah di bagian timur seperti Papua, Halmahera, Maluku, Ambon, Kupang (Nusa Tenggara Timur). Sementara efek langsung dari penguatan kembali siklon Herman, yaitu berupa hujan deras dan angin kencang yang terjadi di Jawa Timur.
Efek tak langsung dari eksistensi siklon tropis Herman dan dua vorteks, menurut Erma, memicu kondisi kaos pada cuaca yang terjadi di wilayah Indonesia selama periode dua hingga lima hari mendatang. Kondisi itu dapat diketahui melalui peningkatan signifikan hujan yang terjadi secara acak di berbagai wilayah.
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.