Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Top 3 Tekno Berita Terkini diisi dua informasi penting dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG). Kabar pertama menyangkut risiko gelombang tinggi hingga maksimal 4 meter di sejumlah perairan pada 31 Juli dan hari ini, Kamis, 1 Agustus 2024. Gelombang tinggi yang dipicu oleh pergerakan angin itu wajib diwaspadai oleh pelaut, terutama kapal nelayan dan tongkang berukuran kecil.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
BMKG juga mengingatkan soal potensi kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Sumatra Barat akibat kemarau yang diprediksi lebih lama dibanding tahun sebelumnya. Sebagian area di provinsi ini masih berpeluang diguyur hujan selama sebulan ke depan, namun intensitasnya tidak terlalu tinggi.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Artikel selanjutnya mengenai Guru Besar dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (UI), Profesdor Budi Wiweko, yang meraih penghargaan Honorary Fellowship dari Royal Australian and New Zealand College of Obstetricians and Gynaecologists (RANZCOG), pada 25 Juli lalu. Dosen UI ini menjadi orang Indonesia pertama yang memperoleh gelar bergengsi tersebut.
BMKG mengeluarkan peringatan dini soal gelombang tinggi di laut akibat angin kencang. Gelombang setinggi 2,5-4 meter berpotensi muncul di beberapa area, mulai dari perairan Pulau Enggano, perairan barat Lampung, Samudra Hindia barat Kepulauan Mentawai-Lampung, Selat Sunda bagian barat dan selatan, perairan selatan Jawa- Pulau Sumbawa, Samudra Hindia selatan Banten, hingga lautan Nusa Tenggara.
BMKG memperkirakan kemarau yang melanda Sumatra Barat pada 2024 bakal lebih panjang dibanding tahun-tahun sebelumnya. "Dari hasil prediksi kami, memang di Juli adalah puncak dari kemarau dan bakal berlanjut hingga Agustus," kata Kepala Stasiun Klimatologi Kelas II Padang Pariaman, Heron Tarigan, kepada Tempo, Selasa, 30 Juli 2024.
Kemarau ini disebut bukan akibat El Nino, karena Sumatra Barat sedang memasuki fase La Nina lemah yang menuju netral. Heron juga mengingatkan tentang bahaya akibat kemarau panjang tersebut. “Khususnya daerah-daerah yang selama ini terdampak, seperti Pesisir Selatan, Dharmasraya, Tanah Datar," kata dia.
Guru Besar dari Fakultas Kedokteran UI Profesor Budi Wiweko, menjadi orang Indonesia pertama yang mendapat gelar Honorary Fellowship dari Royal Australian and New Zealand College of Obstetricians and Gynaecologists (RANZCOG). Gelar kehormatan itu hanya diberikan kepada individu yang dianggap telah memberikan kontribusi luar biasa dalam bidang Obstetri dan Ginekologi.
Budi mendapat gelar doktor di UI pada 1996. Dia sempat aktif menjadi Ketua Puskesmas Taba di Sumatera Selatan.Dia juga sempat bekerja di salah satu rumah sakit swasta di Jakarta sambil meneruskan pendidikan dokter spesialis obstetric ginekologidi UI.