Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Lingkungan

Yogya Janji Tak Buka Sekolah Tanpa Izin Orang Tua Murid

Pemerintah Kota Yogyakarta menyadari pembukaan kembali sekolah-sekol harus dipersiapkan dengan hati-hati untuk menjamin keselamatan siswa hingga guru.

25 November 2020 | 20.16 WIB

Sejumlah murid kelas tiga SD Kanisius Kenalan melaksanakan protokol kesehatan dengan mencucui tangan dengan sabun guna mencegah penyebaran COVID-19 sebelum mengikuti pelajaran secara tatap muka, di Magelang Jawa Tengah, 4 Agustus 2020. SD Kanisius Kenalan berada di Kecamatan Borobudur, Kabupaten Magelang di Kawasan Pegunungan Menoreh yang letaknya berbatasan langsung dengan wilayah Kabupaten Kulonprogo, Daerah Istimewa Yogyakarta sehingga beberapa siswanya juga berasal dari Desa Banjaroyo, Kecamatan Kalibawang, Kabupaten Kulonprogo. ANTARA FOTO/ANIS EFIZUDIN
Perbesar
Sejumlah murid kelas tiga SD Kanisius Kenalan melaksanakan protokol kesehatan dengan mencucui tangan dengan sabun guna mencegah penyebaran COVID-19 sebelum mengikuti pelajaran secara tatap muka, di Magelang Jawa Tengah, 4 Agustus 2020. SD Kanisius Kenalan berada di Kecamatan Borobudur, Kabupaten Magelang di Kawasan Pegunungan Menoreh yang letaknya berbatasan langsung dengan wilayah Kabupaten Kulonprogo, Daerah Istimewa Yogyakarta sehingga beberapa siswanya juga berasal dari Desa Banjaroyo, Kecamatan Kalibawang, Kabupaten Kulonprogo. ANTARA FOTO/ANIS EFIZUDIN

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Yogyakarta - Pemerintah Kota Yogyakarta berjanji tak akan memaksakan pelaksanaan belajar mengajar secara tatap muka di sekolah mulai Januari nanti. Hal itu meski pemerintah pusat melalui Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim sudah mengizinkan dan menyerahkan keputusan kepada pemerintah daerah, sekolah dan orang tua murid.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Ketua Harian Gugus Tugas Covid-19 Kota Yogyakarta Heroe Poerwadi mengatakan persiapan sekolah untuk menyongsong pembelajaran tatap muka sesuai rekomendasi pusat memang tetap akan dijalankan medio November-Desember ini. “Namun bagi kami tetap paling penting untuk pembelajaran tatap muka itu adalah jika hanya orang tua siswa menginginkannya,” ujar Heroe yang juga Wakil Walikota Yogyakarta itu pada Senin 23 November 2020.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Menurut Heroe, izin dan dukungan orang tua murid di masa pandemi menjadi faktor terpenting apakah sekolah nanti akan menggelar kegiatan tatap muka sesuai jadwal yang rencanakan pemerintah pusat. Jika semua sudah siap, termasuk izin diberikan orang tua murid, awal Januari, kata Heroe, mungkin bisa dimulai pembelajaran tatap muka.

“Tapi semuanya juga tergantung dengan perkembangan kasus yang terjadi di Kota Yogyakarta serta kesiapan sekolah dan siswa,” kata dia menambahkan.

Heroe menegaskan, rencana pembelajaran tatap muka harus dipersiapkan dengan hati-hati untuk menjamin keselamatan siswa hingga guru. Untuk itu, Heroe menambahkan, saat ini pihaknya tetap membuat tahapan dan kebijakan sesuai arahan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Diantaranya mempersiapkan sekolah agar mampu menjalankan protokol kesehatan.

“Maka itu kami terus melengkapi fasilitas untuk protokol kesehatan Covid-19 di sekolah seperti alat tes suhu juga tempat cuci tangan di setiap kegiatan pembelajaran,” ujarnya.

Termasuk yang dipersiapkan adalah bagaimana kapasitas kelas dan kesiapan sekolah serta guru ketika siswa masuk di lingkungan sekolah dan kelas. Skenario proses pembelajaran di kelas, ketika siswa meninggalkan sekolah usai proses pembelajaran selesai, dan sistem shift juga dimatangkan.

Misalnya, ujar Heroe, pihaknya kini tengah mengkaji jika pembelajaran tatap muka itu terdiri dari 3-4 shift dalam satu kelas. Jadi proses pembelajaran tatap muka melalui proses bertahap. “Bahkan sampai penentuan siapa saja siswa yang akan masuk dalam satu shift itu,” ujarnya.

Heroe mangatakan, November sampai Desember ini akan menjadi tahapan untuk persiapan dan uji coba pembelajaran tatap muka itu. “Setiap sekolah harus ada tim gugus tugas Covid-19 nya, yang bertugas menyiapkan dan memonitor agar protokol kesehatan bisa dijalankan benar,” ujarnya.

Tak hanya sekolah, tim satgas kecamatan juga akan dilibatkan dalam proses persiapan pembelajaran tatap muka itu. Dengan tugas utama ikut melakukan verifikasi ke sekolah-sekolah yang sudah menyiapkan manajemen protokol kesehatan. Pembukaan sekolah nanti, kata dia, harus sudah melalui verifikasi dari satgas ini.

Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Daerah Istimewa Yogyakarta, Didik Wardaya, menyatakan pemberian izin pembelajaran tatap muka ke sekolah itu, tetap akan dikaji mendalam melihat kondisi perkembangan Covid-19 di daerah. “Kami akan mengatur sistem tatap mukanya tetap secara terbatas sesuai protokol kesehatan,“ kata Didik.

Zacharias Wuragil

Zacharias Wuragil

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus