Bersama Merawat Toleransi

Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

KORAN TEMPO
Edisi Minggu 23 Januari 2022

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

TOPIK
Aneka Cara Merawat Toleransi

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Semangat merawat toleransi terus bergema. Akun media sosial Komunitas Katolik Garis Lucu dan NU Garis Lucu, misalnya, menyampaikan pesan toleransi dengan cara jenaka. Komunitas Kabar Sejuk memberikan pelatihan kepada jurnalis dan pers mahasiswa. Di samping itu, ada sejumlah komunitas dan kelompok masyarakat lain yang terus menyampaikan dan menularkan inspirasi keberagaman serta saling menghargai dengan aneka upaya. Bagaimana kisah mereka?

BACA JUGA

Misa Paus Fransiskus di GBK, Lebih dari 1000 Orang Terlibat Jaga Kebersihan

Kala Kaum Muda Bicarakan Toleransi di Ruang Publik

TAMU
Rizal Muslimin:
Arsitektur Lokal Tidak Mandek

Arsitek Rizal Muslimin mendapat Abdullatif Al Fozan Award di Madinah, Desember lalu. Pengajar di The University of Sydney itu mendapat apresiasi atas karyanya merancang Masjid Raya Sumatera Barat di Kota Padang. Bagaimana kisahnya mendesain masjid itu dan pengalaman panjangnya sebagai arsitek?

BACA JUGA

Tanggapan MPR-DPR atas Kunjungan Paus Fransiskus di Indonesia

Daftar 11 Indikator Kepuasan Tinggi terhadap Anies Baswedan Berdasarkan Survei IPO

PROFIL
Penjaga Terumbu Karang dari Banyuwangi

Ikhwan Arief mendirikan kelompok nelayan Samudera Bakti pada 6 Januari 2008. Ia mengajak nelayan di perairan Bangsring, Banyuwangi, meninggalkan penggunaan potasium dan sianida untuk menangkap ikan hias. Bagaimana perjuangan Ikhwan mengubah kebiasaan nelayan setempat yang turun-temurun itu?

toleransi

media-sosial

arsitektur