Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Newsletter

CekFakta #161 Potensi Reinfeksi dari Subvarian Omicron BA.4 dan BA.5

Sejumlah ahli menduga kembali meningkatnya angka kasus virus corona ini disebabkan subvarian baru Omicron BA.4 dan BA.5

19 Juni 2022 | 06.00 WIB

Ilustrasi Omicron
Perbesar
Ilustrasi Omicron

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Halo, pembaca nawala Cek Fakta Tempo!

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Akhir-akhir ini kasus harian coronavirus disease 2019 (Covid-19) di Indonesia kembali meningkat. Sejumlah ahli menduga kembali meningkatnya angka kasus virus corona ini disebabkan subvarian baru Omicron BA.4 dan BA.5. Apalagi, Kementerian kesehatan sudah mengkonfirmasi masuknya subvarian ini di Indonesia dengan laporan 4 kasus.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Dalam nawala ini, Tempo telah memeriksa pula sejumlah klaim dan menayangkan hasil pemeriksaan terhadap berbagai klaim tadi di kanal Cek Fakta Tempo. Pekan ini, aneka klaim yang beredar memiliki isu yang lebih beragam dari pekan sebelumnya. Meski begitu, masih ada klaim sesat tentang Emmeril Kahn Mumtadz, putra Ridwan kamil yang sempat raib di sungai Aare, Swiss.

Apakah Anda menerima nawala ini dari teman dan bukan dari e-mail Tempo? Daftarkan surel di sini untuk berlangganan.

Bagian ini ditulis oleh Inge Klara Safitri dari Tempo MediaLab

Potensi Reinfeksi dari Subvarian Omicron BA.4 dan BA.5

Kasus baru Covid-19 di Indonesia kembali menyentuh angka 1.000 kasus. Pada Rabu, 15 Juni 2022, kasus baru Covid-19 tercatat mencapai 1.242 kasus. Meningkatnya kasus harian ini diduga disebabkan penyebaran virus corona subvarian Omicron baru, yakni BA.4 dan BA.5.

Kementerian Kesehatan menyatakan sudah mendeteksi empat kasus pertama subvarian BA.4 dan BA.5 di Indonesia pada, 6 Juni lalu. Menurut laporan GISAID, sudah ditemukan 6.903 sekuens subvarian BA.4 dari 58 negara di dunia. Afrika Selatan, Amerika Serikat, Inggris, Denmark, dan Israel merupakan negara yang melaporkan kasus terbanyak subvarian BA.4.

Sementara itu, subvarian Omicron BA.5 telah dilaporkan sebanyak 8.687 sekuens dari 63 negara. Lima negara dengan kasus terbanyak yakni Amerika Serikat, Portugal, Jerman, Inggris, dan Afrika Selatan.

Ilustrasi virus Corona (Covid-19) varian MU. Shutterstock

Subvarian baru, BA.4 dan BA.5 diketahui memiliki tingkat keparahan gejala yang sama dengan subvarian Omicron sebelumnya. Gejala Omicron cenderung lebih ringan ketimbang infeksi virus corona SARS-CoV-2 Delta dan varian pendahulu Omicron lainnya. Hal ini tak lepas dari vaksinasi Covid-19 dan infeksi alami.

“Dari laporan sementara, kasus dengan BA.4 dan BA.5 sebagian besar tidak bergejala dan merasakan gejala ringan,” ujar Ketua Pokja Infeksi Pengurus Pusat Perhimpunan Dokter Paru Indonesia Erlina Burhan.

Berikut beberapa gejala Gejala infeksi subvarian Omicron BA.4 dan BA.5: 

  • Sakit tenggorokan 
  • Badan pegal 
  • Demam 
  • Batuk 
  • Sakit kepala 
  • Badan lemas 
  • Mual atau muntah 
  • Sakit perut 
  • Sesak napas

Epidemiolog dari Griffith University Dicky Budiman menjelaskan, Varian Omicron dan subvariannya juga memiliki kemampuan mereinfeksi atau menginfeksi ulang. Jadi, Dicky berujar, jika ada orang pernah terinfeksi subvarian BA.1 dan BA.2, maka orang tersebut bisa terinfeksi lagi oleh subvarian BA.4 dan BA.5. “Nah itu yang membuat dia tetap sebagai Omicron yang masuk kategori varian of concern.”

Selain itu, jika ditambah dengan absennya intervensi kesehatan masyarakat—seperti tak ada PPKM, masker longgar, dan pengabaian-pengabaian lainnya—maka hal itu bisa berpengaruh pada angka reproduksi virus. Angka reproduksi bisa mendekati 10 atau bisa 2-3 kali lebih besar daripada varian Delta.

Subvarian BA.4 dan BA.5 juga memiliki mutasi yang ada di varian Delta yaitu L452. Mutasi itu, kata Dicky, bisa membuat virus mudah terikat pada reseptor ACE2 yang ada di sel tubuh manusia, khususnya saluran napas sampai ke jaringan paru.

“Sehingga mudah masuk ke dalam tubuh dan menginfeksi. Artinya, subvariannya, seperti BA.4 dan BA.5 juga termasuk varian of concern,” ujar Dicky.

Waktunya Trivia!

Berikut beberapa kabar tentang misinformasi dan disinformasi, keamanan siber, serta privasi data pekan ini yang mungkin luput dari perhatian. Kami mengumpulkannya untuk Anda.

WhatsApp Uji Coba Transfer Riwayat Chat dari Android ke iOS. Aplikasi WhatsApp sejak tahun lalu menambahkan opsi transfer riwayat percakapan (chat history) dari perangkat iOS ke Android. Opsi dimulai dari smartphone Samsung pada Agustus 2021 dan akhirnya tersedia untuk seluruh perangkat dengan Android 12 per Oktober 2021. Pengujian opsi transfer arah sebaliknya, dari perangkat Android ke iOS, akan dimulai pada Selasa 14 Juni 2022. Ini artinya, belum semua pengguna bisa mendapatkan opsi tersebut.

Ilustrasi WhatsApp. shutterstock.com

Peramban (browser) kenamaan dari Microsoft, Internet Explorer, tutup mulai Rabu 15 Juni 2022. Para penggunanya mulai dialihkan ke Edge dan ikon Internet Explorer di perangkat akan dihapus. Microsoft melalui laman resmi mereka beberapa kali mengingatkan bahwa Internet Explorer tutup per 15 Juni 2022 dan meminta pengguna beralih ke Edge. Untuk rencana penutupan itu, Internet Explorer sudah tidak mendapat pembaruan lagi sejak Agustus 2021.

Kota Palermo di Italia Selatan mengalami serangan ransomware yang mengganggu layanan kota. Gempuran itu membuat seluruh layanan tidak dapat diakses baik oleh penduduk maupun turis. Hal ini menyebabkan sekitar 3,6 warga di Palermo tidak dapat mengakses secara digital ke banyak layanan dan tempat. Gangguan itu juga menghalangi warga untuk berkomunikasi.

Perubahan pada undang-undang keamanan siber India telah membuat penyedia VPN hengkang dari negara itu. Aturan dan persyaratan baru yang tercantum dalam undang-undang baru itu dijadwalkan mulai berlaku 27 Juni mendatang. Aturan baru tersebut dinilai merusak model bisnis penyedia VPN dengan mengharuskan mereka untuk mencatat informasi kontak pelanggan (termasuk nama, alamat email, dan alamat IP), menyimpannya selama lima tahun dan memberikannya kepada pemerintah saat diminta sebagai bagian dari dokumen hukum. penyelidikan. 

Periksa Fakta Sepekan Ini

Dalam sepekan terakhir, klaim yang beredar di media sosial memiliki isu yang lebih beragam dibandingkan pekan sebelumnya. Meski begitu, masih ada klaim sesat tentang Emmeril Kahn Mumtadz, anak Ridwan Kamil, yang sempat hilang di sungai Aare, Swiss. Jasad putra sulung Gubernur Jawa Barat itu belakangan ditemukan di bendungan Engehalde yang lokasinya masih di sungai yang sama.

Ikuti kami di media sosial:

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus