Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Newsletter

Dana Partai Politik dari Negara Suaka Pajak

Sebagian dana partai politik terendus berasal dari perusahaan asing karena berdomisili di sejumlah negara suaka pajak

15 Januari 2024 | 10.35 WIB

PPATK menemukan transaksi mencurigakan dari luar negeri ke rekening para bendahara partai senilai Rp 195 miliar.
Perbesar
PPATK menemukan transaksi mencurigakan dari luar negeri ke rekening para bendahara partai senilai Rp 195 miliar.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - PPATK menemukan transaksi mencurigakan dari luar negeri ke rekening para bendahara partai senilai Rp 195 miliar. Sebagian dana partai politik tersebut terendus berasal dari perusahaan cangkang karena berdomisili di sejumlah negara suaka pajak. Lalu lintas uang tersebut terpisah dari laporan sebelumnya tentang puluhan triliun rupiah transaksi gelap di rekening calon anggota legislatif. Mengapa Bawaslu didesak segera bertindak?

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Nasional

Rawan Kecurangan Setelah Perpanjangan Masa Jabatan

Perpanjangan masa jabatan kepala daerah berpotensi disalahgunakan untuk kepentingan Pemilu 2024. Sebab, sebagian kepala daerah itu telah bergabung dengan tim pemenangan pasangan calon presiden. Perlu ada pengawasan ekstra agar mereka tidak melakukan kecurangan, baik dalam bentuk kebijakan maupun penggunaan fasilitas negara.

 

Ekbis 

Abai Rekomendasi Tim Reformasi

Tim Percepatan Reformasi Hukum mendesak pemerintah menjalankan rekomendasi untuk mencabut Peraturan Pemerintah Nomor 26 Tahun 2023 tentang Pengelolaan Hasil Sedimentasi di Laut. Sebab, penambangan dan ekspor pasir laut terbukti merusak lingkungan hidup hingga menenggelamkan pulau-pulau kecil. Namun pemerintah ngotot mengabaikan rekomendasi tersebut.

 

Lingkungan

Gajah Sumatera Mati Ditinggal Negara

Satu gajah binaan di Balai Taman Nasional Tesso, Nilo Kabupaten, Pelalawan diduga mati akibat diracun. Perburuan gajah Sumatera masih marak karena lemahnya penegakan hukum oleh negara. Populasi gajah Sumatera kian menyusut akibat habitat aslinya tergusur alih fungsi lahan.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus