Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Newsletter

Gerakan Tolak Pengungsi Rohingya Masif dan Sistematis

Gerakan menolak pengungsi Rohingya ini ditengarai diorganisasi secara masif dan sistematis.

30 Desember 2023 | 10.35 WIB

Gerakan menolak pengungsi Rohingya ini ditengarai diorganisasi secara masif dan sistematis serta diduga melibatkan aparatur keamanan, tokoh publik, dan massa bayaran.
Perbesar
Gerakan menolak pengungsi Rohingya ini ditengarai diorganisasi secara masif dan sistematis serta diduga melibatkan aparatur keamanan, tokoh publik, dan massa bayaran.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Ratusan orang menggeruduk dan mengangkut paksa pengungsi Rohingya dari tempat penampungan sementara di Gedung BMA, Banda Aceh, Rabu lalu. Tindakan tak berperikemanusiaan ini meletup di tengah meluasnya narasi kebencian dan kabar menyesatkan di media sosial dan pemberitaan tentang kelompok etnis Rohingya. Gerakan menolak pengungsi Rohingya ini ditengarai diorganisasi secara masif dan sistematis serta diduga melibatkan aparatur keamanan, tokoh publik, dan massa bayaran. Bagaimana modusnya?

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Nasional 

Menyoroti Kebakaran Berulang di Smelter Nikel

Hasil investigasi dan audit atas sejumlah insiden yang terjadi di smelter nikel harus disampaikan secara transparan kepada publik. Transparansi ini menjadi penting untuk memberikan keamanan dan keselamatan bagi para pekerja. Kecelakaan kerja akan menjadi siklus tahunan bila perusahaan terus mengesampingkan standar keselamatan.

 

Ekonomi dan Bisnis 

Produksi Berlanjut dalam Pengawasan

Kementerian Perhubungan mengizinkan Daihatsu melanjutkan produksinya di Indonesia. Izin diberikan setelah pabrikan yang sedang terkena skandal manipulasi data pengujian itu menjamin pemenuhan standar keselamatan. Namun pengamat otomotif dari ITB menuding pemerintah jarang menyelidiki secara serius persoalan spesifikasi produk otomotif.

 

Keluarga

Karena Media Sosial Bukan untuk Anak-anak

Riset Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) menyatakan ada 30 juta anak-anak pengguna Internet. Di ranah digital, anak merupakan kelompok paling rentan, termasuk di media sosial. Media sosial kerap menjadi tempat pelaku dan korban kejahatan berkenalan.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus