Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Newsletter

Kekuatan Konsumen atas Produk Kecantikan

Konsumen melihat produk kecantikan tak hanya ditujukan untuk menunjang penampilan, tapi juga sebagai bentuk keberpihakan pada alam.

15 Desember 2022 | 17.15 WIB

Masyarakat urban modern melihat produk perawatan dan kecantikan tak hanya ditujukan untuk menunjang penampilan, tapi juga sebagai bentuk keberpihakan pada alam. Konsumen kita mulai menunjukkan kekuatan.
Perbesar
Masyarakat urban modern melihat produk perawatan dan kecantikan tak hanya ditujukan untuk menunjang penampilan, tapi juga sebagai bentuk keberpihakan pada alam. Konsumen kita mulai menunjukkan kekuatan.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Masyarakat urban modern makin punya kesadaran pelestarian alam dan lingkungan, termasuk dalam memilih produk perawatan dan kecantikan. Istilah “sustainability beauty” pun mulai tenar. Mereka melihat produk tersebut tak hanya ditujukan untuk menunjang penampilan, tapi juga sebagai bentuk keberpihakan pada alam. Konsumen kita mulai menunjukkan kekuatan.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Sustainable beauty adalah gerakan produk ramah yang berfokus pada tiga hal pokok: kulit, lingkungan, dan sosial. Produk ini biasanya menghindari penggunaan bahan sintetis yang berasal dari olahan minyak bumi, seperti paraben dan fragrance. Tak ada pula penggunaan bahan minyak kelapa sawit konvensional yang pembukaan lahan dan penanamannya diduga melalui mekanisme pembabatan dan pembakaran hutan.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Brand perawatan ramah lingkungan juga berupaya melindungi alam dengan mengurangi jumlah sampah, terutama yang berbahan plastik. Sebagian produk menggunakan kemasan kertas, kayu, plastik biodegradable, logam, atau kaca. Jenama itu pun memberikan layanan penggunaan kemasan ulang saat produk habis.

Produk kecantikan berkelanjutan juga dituntut memastikan pembuatannya memenuhi kaidah etika. Termasuk memastikan pengupahan yang layak dan tak melibatkan pekerja rentan seperti anak-anak atau orang berisiko tinggi. Selain itu, produk harus cruelty-free atau tak menggunakan hewan sebagai bahan uji coba.

Rubrik Urban pekan ini memotret pergeseran tren ini. Sementara rubrik Seni menyajikan ulasan pertunjukan teater-film “Setelah Lewat Djam Malam”. Ini pertunjukan adaptasi film klasik “Lewat Djam Malam” karya Usmar Ismail yang mengawinkan cerita dalam panggung teater dan film. Ada pula artikel serangkaian acara menjelang peringatan seabad sastrawan asal Sumatera Barat, A.A. Navis. Selamat membaca.

 

Nurdin Kalim

Redaktur Utama

 

 URBAN

Tren Produk Perawatan Ramah Lingkungan

Produk perawatan ramah lingkungan atau sustainable beauty mulai banyak diminati perempuan muda. Mereka tak hanya ingin tampil cantik, tapi juga turut dalam gerakan menjaga alam.

 

SENI

Teater-Film Setelah Lewat Djam Malam

Pertunjukan Setelah Lewat Djam Malam yang mengawinkan cerita dalam panggung teater dan layar film. Menghidupkan tokoh-tokoh dalam dua medium dengan sentuhan teknologi.

 

Seabad AA Navis

Yayasan A.A. Navis menggelar serangkaian acara, dari pembacaan esai, diskusi sastra, hingga pentas teater dari karya-karya sang sastrawan. Penulis “Robohnya Surau Kami” ini menjelang seabad.

 

BAHASA

Kata Asing pada Judul

 

CATATAN PINGGIR

KUHP

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus