Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Newsletter

Pembalakan Hutan Ramai-ramai

Sejak Januari hutan suku di Sipora Utara Mentawai, Sumatera Barat, dilakukan pembalakan. Hutan seluas 243 hektare itu habis hampir seluruhnya.

19 Agustus 2022 | 16.20 WIB

Pembalakan Hutan Ramai-ramai
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Sejak Januari hutan suku di Sipora Utara Mentawai, Sumatera Barat, habis ditebang. Hutan seluas 243 hektare itu habis hampir seluruhnya. Kayu dari hutan alam di area penggunaan lain (APL) itu dijual seharganya Rp 70 ribu per meter kubik.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Setelah hutan habis, ada orang yang membagikan bibit pinang dan durian untuk ditanam di areal bekas hutan itu. Para investor ini datang ke dusun mengajak kerja sama. Mereka mengurus administrasi hingga operasi penebangan dan penjualan. Penduduk adat hanya perlu menyiapkan surat pernyataan kepemilikan tanah ulayat yang disaksikan kepala desa dan camat. Namun hingga kini penduduk adat belum menerima uang penjualan kayu.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Mudahnya pengurusan izin penebangan hutan di kawasan APL membuat masyarakat pemilik lahan hutan di Pulau Sipora, Pulau Pagai Utara, dan Pulau Pagai Selatan beramai-ramai mengajukan permintaan hak akses Sistem Informasi Penatausahaan Hasil Hutan (SIPUHH) kepada pemerintah. Kemudahan ini dimungkinkan karena izinnya gampang akibat Undang-Undang Cipta Kerja.

Bagaimana bisa? Kemudahan itu mendorong para pemilik hutan hak—di luar hutan negara—mengajukan penebangan hutan mereka. Jika hutan habis, bagaimana nasib lingkungan di hutan-hutan rakyat? Kami memetakan dampak UU Cipta Kerja pada lingkungan di Mentawai.

 

Dody Hidayat

Redaktur Utama

 

LINGKUNGAN

Beramai-ramai Menebang Hutan

Masyarakat pemilik hak atas tanah di Pulau Sipora, Kabupaten Kepulauan Mentawai, beramai-ramai melakukan penebangan hutan alam karena mudah mendapat izin. Terbujuk rayuan investor.

 

Toek Terganggu Pembalakan

Budi daya toek di Sungai Goisooinan dan Saurenuk di Sipora Utara terganggu penebangan hutan di hulu. Air yang keruh membuat toek tak bisa dipanen.

 

OLAHRAGA

Karpet Merah ke Benua Biru

Tiga pesepak bola putri Indonesia menjajal kompetisi di Benua Eropa. Bisa mendongkrak prestasi Indonesia di level internasional.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus