Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Newsletter

Pontang-panting Menjaga Harga Minyak

Harga minyak dunia yang naik pelan-pelan sejak tahun lalu, membuat keuangan PT Pertamina (Persero) kalang-kabut.

16 Maret 2022 | 14.09 WIB

Pontang-panting Menjaga Harga Minyak
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

EKONOMI
16 Maret 2022

Pontang-panting Menjaga Harga Minyak

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

Harga minyak dunia yang naik pelan-pelan sejak tahun lalu, membuat keuangan PT Pertamina (Persero) kalang-kabut. Badan Usaha Milik Negara sektor minyak dan gas ini harus menanggung selisih harga produk bahan bakar minyak (BBM) domestik dengan harga pasar. Soalnya, Pertamina tak boleh menaikkan harga Pertalite (RON 90) dan Pertamax (RON 92) di dalam negeri. Celakanya, lebih dari separuh pendapatan Pertamina bergantung pada bisnis hilir, termasuk penjualan BBM.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Pada paruh pertama 2021 kinerja keuangan Pertamina sebenarnya masih positif. Manajemen merilis pendapatan perusahaan meningkat 23 persen. Beberapa indikator keuangan, seperti gross margin, profit margin, dan EBITDA margin, naik positif dibanding kuartal kedua tahun lalu.

Tapi, lembaga pemeringkat internasional Moody's Investors Service mencermati selama sembilan bulan pertama 2021, pendapatan yang belum dikurangi bunga, pajak, depresiasi, dan amortisasi (EBITDA) Pertamina turun 23 persen secara tahunan menjadi US$ 4,4 miliar.

Tahun ini, beban keuangan Pertamina semakin berat karena surat utang global jatuh tempo pada 3 Mei 2022 senilai US$ 1,25 miliar. Obligasi itu dikeluarkan Pertamina pada 3 Mei 2012 dengan kupon 4,875 persen. Tahun depan satu lagi surat utang yang bakal jatuh tempo, yakni pada 20 Mei 2023 sebesar US$ 1,62 miliar.

Bagaimana Pertamina bertahan dari jerat beban keuangan? Apa strategi direksi supaya kinerja keuangan perusahaan bisa seksi kembali? Kami mengulasnya di edisi kali ini. Selamat membaca.

Retno Sulistyowati
Redaktur

Dua Lakon Bertaruh Beban
Alih-alih menaikkan harga BBM, pemerintah memilih menahannya. Untuk menjaga inflasi?

Dampak Perang Ukraina
Harga minyak terpengaruh perang Rusia-Ukraina. Seberapa parah dampaknya bagi Indonesia?

Harga Bensin Swasta
Berbeda dengan Pertamina, pom bensin swasta memilih menaikkan harga BBM. Bagaimana disparitasnya mengganggu ekonomi?

OPINI
Terjebak Ilusi Inflasi Rendah
Benarkah pemerintah Indonesia terjebak pada ilusi rendahnya inflasi? Itu kenapa mereka tak menaikkan harga BBM untuk menyelamatkan uang publik.

HUKUM

Kerangkeng Manusia Bupati Langkat
Pengusutannya lamban kendati bukti cukup kuat. Siapa bekingnya?

Alibi Begal Bekasi
Polisi menangkap sekelompok pemuda yang dituding sebagai geng begal. Mereka punya alibi. Benarkah salah tangkap?

Nur Haryanto

Pemerhati olahraga, mantan wartawan Tempo

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus