Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Video pendek Kaesang Pangarep yang tayang di akun media sosial Partai Solidaritas Indonesia atau PSI menjadi penanda terbaru manuver Presiden Jokowi. Dalam video itu, Kaesang Pangarep menyatakan sudah memantapkan hati untuk terjun ke dunia politik.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Video berdurasi 42 detik tersebut memunculkan analisis bahwa Kaesang Pangarep akan bergabung dengan Partai Solidaritas Indonesia, bahkan disiapkan menjadi pemimpinnya. Presiden Jokowi pun mengaku sudah memberikan restu.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Seperti taktik tiki-taka, langkah Kaesang ke PSI merupakan bagian dari "umpan-umpan pendek" Presiden Jokowi untuk menguatkan posisinya di banyak partai. Selain itu, Gibran Rakabuming Raka digadang-gadang menjadi bakal cawapres.
Nasional
Di Bawah Ancaman Jenderal Bintang Dua
Seorang perwira TNI diduga mengintimidasi dua pemimpin KPK untuk dipertemukan dengan Dadan Tri Yudianto, tersangka korupsi. Dadan di-bon dari rumah tahanan, lalu diboyong ke lantai 15 gedung KPK.
Ekonomi dan Bisnis
Beralih dari Gross Split ke Cost Recovery
Kontraktor kontrak kerja sama (KKKS) migas mengusulkan amendemen kontrak bagi hasil dari gross split menjadi cost recovery. Skema gross split dianggap tidak ekonomis karena bagian perusahaan berkurang ketika mengembangkan lapangan migas.
Pilihan lainnya adalah tetap dengan skema gross split, tapi menambah porsi bagi hasil untuk kontraktor atau menyediakan insentif lain agar pengembalian investasi menjadi menarik. SKK Migas mendukung usulan amendemen kontrak tersebut demi memastikan pengembangan lapangan migas tak terhambat.
Budaya
Yang Tersisa dari Kebakaran Museum Nasional
Kebakaran Museum Nasional Indonesia pada Sabtu, 16 September 2023, menghanguskan enam ruangan yang menyimpan 817 koleksi. Di antara koleksi yang teridentifikasi adalah arca-arca perunggu kecil peninggalan abad VIII yang sebagian kehilangan lengan dan kepala. Koleksi Museum Nasional tidak diasuransikan.
Foto 
