Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Poin penting
Pembalap Prancis itu mewaspadai dua pembalap pesaingnya.
Saat ini, Quartararo masih unggul 11 poin dari Dovizioso setelah balapan empat seri di awal musim ini.
Ia mengatakan masalah pengereman harus sudah beres untuk balapan akhir pekan ini.
STYRIA – Fabio Quartararo masih memimpin klasemen sementara balapan MotoGP 2020. Namun posisinya terancam tergeser setelah kegagalan naik podium dalam balapan akhir pekan lalu di Grand Prix Austria. Kini, pembalap tim satelit Yamaha SRT itu tengah mempersiapkan diri untuk bisa lebih baik di sirkuit yang sama di Styria pada akhir pekan nanti.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Ia mengkhawatirkan ancaman Andrea Dovizioso yang akan menjadi penghalangnya dalam mengincar gelar juara dunia. Pembalap Ducati tersebut, menurut Quartararo, lebih berbahaya daripada Maverick Vinales, pembalap tim pabrikan Yamaha.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Kami tahu bahwa Dovi memiliki banyak pengalaman. Dia tahu cara bertarung. Dia juga memiliki jenis sepeda motor yang mungkin lebih mudah untuk melawan di lap terakhir," kata Quartararo. "Jadi, saya lebih melihat Dovi sebagai pesaing daripada Maverick karena kami memiliki sepeda motor yang lebih-kurang sama, jadi saya bisa bertarung."
Saat ini, Quartararo masih unggul 11 poin dari Dovizioso setelah balapan empat seri pada awal musim ini. Pembalap Prancis itu memenangi dua balapan awal, sementara Dovi mencapai finis tercepat di Red Bull Ring. Adapun Vinales tertinggal delapan poin setelah kesulitan dalam balapan akhir pekan lalu.
Quartararo bertekad merebut gelar juara musim ini, meski ini menjadi tahun terakhirnya bersama tim satelit. Tahun depan, ia akan bergabung dengan Vinales di tim Yamaha pada 2021. Ia berharap bisa keluar dari tim satelit Petronas Yamaha dengan mempersembahkan gelar juara dunia. Peluangnya pun cukup besar lantaran Marc Marquez, yang dominan dalam empat musim terakhir, masih absen lantaran cedera parah di lengan tangan kanannya.
"Tentu Marc akan menjadi pesaing utama. Tapi sebenarnya sekarang saya melihat Dovi lebih berbahaya untuk perebutan gelar juara," kata Quartararo.
Hanya, permasalahan yang dihadapi Quartararo, selain ancaman dari pesaing lainnya, adalah soal teknik pengereman sepeda motornya. Ia khawatir kegagalan sistem rem yang terjadi pada akhir pekan lalu akan terulang lagi dalam balapan nanti. Gara-gara rem yang bermasalah itu, ia hanya mampu finis di urutan kedelapan dan berada di belakang Valentino Rossi yang menyentuh finis di urutan kelima.
Pembalap Prancis itu memulai balapan dari posisi kelima, kemudian tercecer di posisi terakhir setelah melebar di tikungan empat pada lap kelima. Saat balapan terhenti karena kecelakaan besar yang dialami rekan setimnya, Franco Morbidelli, dengan Johann Zarco, Quartararo mempunyai kesempatan mengganti rem dan start kembali dari posisi terakhir. Usaha kerasnya belum maksimal, meski beruntung bisa finis di posisi kedelapan.
"Rem saya terasa seperti kopling. Jadi, saya mengerem dengan empat jari saat mencoba menghentikan sepeda motor. Itu benar-benar berbahaya," kata Quartararo. "Untuk balapan kedua, kami memutuskan untuk mengubah segalanya, dan itu persis sama."
Pembalap yang mendapat julukan El Diablo atau Setan itu mengatakan sebenarnya ia merasa takut akan kondisi rem YZR-M1. Sebab, saat tiba di tikungan dengan kecepatan 300 kilometer per jam dan tidak memiliki rem yang pakem, nyawa akan menjadi taruhan.
"Sejujurnya, saya sangat cemas," kata Quartararo. "Saya mencoba melakukan yang terbaik, mencoba merasakan, katakanlah percaya diri. Sebab, terkadang, ketika saya berada di belakang para pembalap, pasti saya tidak punya rem."
Ia menuturkan masalah pengereman harus sudah beres untuk balapan akhir pekan ini. Quartararo bukan satu-satunya pembalap Yamaha yang mengalami masalah teknis pada Minggu lalu. Vinales juga tertinggal dan harus puas finis di urutan kesepuluh.
CRASH | SPEEDWEEK | AUTOSPORT | NUR HARYANTO
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo