Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Olahraga

Aubameyang Mengincar Sepatu Emas

Dia yakin bisa menggusur Mohamed Salah dan Kun Aguero.

17 April 2019 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

LONDON - Di Vicarage Road, kandangnya sendiri, Ben Foster, 36 tahun, mendadak kehilangan jati dirinya sebagai kiper hebat. Padahal dia merupakan kiper senior di Liga Primer.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Pengalamannya banyak. Dia pernah menjadi penjaga gawang banyak klub, termasuk di Manchester United. Bahkan dia sempat membela Three Lions.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Namun, dinihari kemarin, dia harus mengakui bahwa kecepatannya sudah hilang. Foster tak ubahnya kiper tua yang lamban.

Petaka itu terjadi saat laga melawan Arsenal baru berlangsung 10 menit. Daryl Janmaat, bek kanan asal Belanda, mengirim bola kepada dia untuk disepak ke tengah lapangan.

Sebagai kiper berpengalaman, Foster tahu cara mengolah bola sederhana seperti itu. “Saya mencoba membawa bola ke arah kiri dan segera mengoper kepada pemain lain,” kata dia.

Namun Foster tak menyadari dia tengah menjadi mangsa. Dari jarak beberapa meter di dekatnya, Pierre-Emerick Aubameyang, 29 tahun, berlari mendekatinya. “Dia bergerak sangat cepat,” kata Foster.

Kepanikan menyergap Foster. Aubameyang segera memotong operan Foster itu. Bola pun ngeloyor masuk ke gawangnya.

Gol itu tidak hanya meremukkan hati Foster, tapi juga ribuan pendukung tim Watford di Vicarage Road. Apalagi satu menit kemudian, kapten mereka, Troy Deeney, diusir wasit setelah menyikut pemain Arsenal, Lucas Torreira. Bermain dengan 10 pemain tentu tidak mudah.

Satu-satunya gol pada awal laga itu menjadi penentu kemenangan bagi Arsenal, yang sukses mondok untuk sementara di zona Liga Champions atau di empat besar klasemen.

Pada pekan ke-34, dengan perolehan 66 poin, Arsenal berhasil menyalip Chelsea, yang sebelumnya kalah oleh Liverpool.

Sebaliknya, ambisi Watford untuk merangsek ke posisi ke-7 pun terhambat. Mereka tetap berada di posisi ke-10 dengan perolehan 46 poin. Foster merasa bersalah dan meminta maaf kepada pemain lain atas kecerobohannya itu.

“Seharusnya saya melakukannya lebih cepat,” kata dia. “Saya jelas bukan kiper modern.”

Aubameyang jelas senang akan golnya itu. “Biasanya penjaga gawang tidak pernah menyadari bahwa ada pemain lawan yang akan datang kepadanya. Ini adalah gol yang menyenangkan, saya suka sekali,” kata pemain asal Gabon ini.

Gol ini juga menerbitkan optimisme bagi Aubameyang untuk membuat gol sebanyak-banyaknya pada sisa musim ini. “Sudah lama saya menunggu gol semacam ini dan pada malam ini terjadi. Saya yakin bisa membuat gol lebih banyak lagi.”

Tambahan satu gol ini membuat nama Aubameyang naik ke peringkat ke-3 dalam daftar pencetak gol terbanyak. Sekarang koleksinya mencapai 18 gol atau sama dengan yang dihasilkan pemain Liverpool, Saido Mane.

Di atas keduanya bercokol Mohamed Salah dan Kun Aguero, yang mencetak 19 gol. Namun Aubameyang yakin perolehan golnya akan bisa melewati Aguero dan Salah dalam perburuan sepatu emas di Liga Primer.

“Yeah, kenapa tidak? Saya merasa sangat yakin,” kata dia ihwal peluangnya menjadi top scorer pada musim ini. “Perburuan itu kini tengah berlangsung. Saya tahu ini pertempuran yang keras, tapi saya memiliki keyakinan bahwa saya bisa mengatasinya.”

Menjadi pemain dengan koleksi gol terbanyak bukanlah hal yang berat bagi bekas pemain Borussia Dortmund ini. Di klub lamanya, pada musim kompetisi 2016/2017, dia menjadi pemain paling subur dengan menceploskan bola ke gawang sebanyak 31 kali.

Pada musim berikutnya, koleksi gol Aubameyang memang menurun. Itu terjadi karena dia mengalami cedera dan hanya bermain separuh dari jumlah pertandingan dibanding musim sebelumnya.

Kemudian Manajer Arsenal, Arsene Wenger, membawanya ke Inggris. Aubameyang tak perlu waktu lama untuk beradaptasi. Masuk tim pada pertengahan musim 2017/2018, dia tampil tidak buruk.

Sepuluh gol dia persembahkan untuk The Gunners. Wenger pun tersenyum. Pembeliannya pada akhir masa kepelatihannya tidaklah keliru.

Kini, demi ambisinya menjadi yang terbaik di depan gawang lawan, Aubameyang mengincar gol. Kiper lengah macam Ben Foster pun akan dijadikan mangsanya. Dia punya modal, yakni kecepatannya yang bagai angin.

“Ternyata dia memang punya kecepatan yang luar biasa. Pada akhir laga, saya bicara dengan Bernd Leno (kiper Arsenal). Dia bilang, kesalahan bukan milik saya, tapi Aubameyang memang terlalu cepat,” kata Foster. BBC| SKYSPORTS | LIVESPORTS | IRFAN BUDIMAN


Pencetak Gol Terbanyak Liga Primer

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya
Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus