Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Olahraga

Berita Tempo Plus

Pengaturan Skor yang Gagal

Lima pemain Persatuan Sepak Bola Indonesia Kabupaten Serang mendapat sanksi dari Komisi Disiplin PSSI. Kasus percobaan suap pengaturan skor pertandingan.

6 November 2021 | 00.00 WIB

Laga Perserang vs Rans Cilegon yang berakhir imbang 0-0, di di Stadion Madya, Jakarta, 12 Oktober 2021/Dok Instagram Perserang Official
Perbesar
Laga Perserang vs Rans Cilegon yang berakhir imbang 0-0, di di Stadion Madya, Jakarta, 12 Oktober 2021/Dok Instagram Perserang Official

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Ringkasan Berita

  • Lima pemain Persatuan Sepak Bola Indonesia Kabupaten Serang mendapat sanksi dari Komisi Disiplin PSSI karena melakukan percobaan pengaturan skor.

  • Pengaturan skor itu terjadi dalam pertandingan Perserang versus RANS Cilegon FC.

  • PSSI dan Polri telah menandatangani kesepakatan kerja sama dalam proses penindakan kejahatan pengaturan skor pertandingan.

SEBUAH pesan WhatsApp masuk ke nomor telepon seluler Babay Karnawi. Manajer Persatuan Sepak Bola Indonesia Kabupaten Serang (Perserang) itu makin kalut karena pesan dikirim tersebut dikirim oleh ketua umum klub, Pilar Saga Ichsan. Hari itu, Senin, 25 Oktober lalu, timnya dibantai Badak Lampung dengan skor 1-4 dalam laga Liga 2 musim 2021 di Stadion Madya, Jakarta. "Pak Pilar bilang, ‘Kok, kalahnya banyak amat, besok menghadap saya, kita ngobrol berdua’," kata Babay saat dihubungi, Kamis, 4 November lalu.

Babay pun menghubungi asisten pelatih Mustofa Aji agar menemuinya di kamar hotel malam itu juga. Ia meminta Mustofa datang bersama pelatih kiper Tb. Tema Mursadat dan pelatih fisik Rastiawan Aribowo. Ia berharap jajaran pelatih bisa menjelaskan kondisi tim untuk disampaikan kepada pemilik klub. "Begitu masuk kamar, Mustofa Aji langsung cerita soal dugaan penyuapan ke pemain," tuturnya.

Babay marah kepada Mustofa karena ia tidak memberitahukan hal itu lebih awal. Padahal info tersebut, kata dia, sudah tim pelatih ketahui pada Jumat, 22 Oktober lalu. Mustofa beralasan bakal melaporkannya seusai pertandingan karena jika sebelumnya bisa merusak kondisi psikologis pemain. "Masuk akal, karena anak-anak tahu sifat saya, bisa ngamuk duluan, padahal tim mau bertanding," ucapnya.

Menurut Babay, kasus dugaan penyuapan ini pertama kali diketahui Mustofa dari Ervin Irianto. Namun, dia melanjutkan, pemain yang pernah diajak berkomplot adalah Asri Ibrahim dan Fabio Marko Kodoati. Dari informasi Asri, Babay mengetahui nama pemain yang terlibat. "Dia bilang, ‘Sebelum pertandingan lawan RANS Cilegon FC diajak Fandy Endy, saya enggak mau’," ujar Babay menceritakan pengakuan Asri.

Asri, kata Babay, merasa kelakuan rekan-rekannya janggal, lalu ia berbicara dengan Marko. Ternyata Marko juga diajak oleh Fandy. Setelah itu, Asri melaporkan kelakuan rekan setimnya itu kepada pelatih Putut Wijanarko dan Mustofa Aji. Mereka melaporkan bahwa dalang utama komplotan itu adalah Eka Dwi Susanto. "Saya marah ke Putut karena tidak terbuka kepadanya," ucap Babay.

Setelah mendapat informasi lengkap, Babay menghubungi Fandy untuk meminta klarifikasi dugaan pengaturan skor yang dilakukannya bersama empat pemain. Namun, kata dia, Fandy tetap menyangkal dan mempersilakan ia memeriksa rekening tabungan pemain tersebut. "Saya suruh mengaku saja daripada dilaporkan ke Satuan Tugas Anti Mafia Bola. Dia malah menyuruh mengecek rekeningnya," ujar Babay.

Babay juga meminta Eka, Ade Ivan Hafilah, Ivan Juliyandhi, dan Aray Suhendri mengakui perbuatan mereka. Keempatnya dikontak melalui pesan WhatsApp. Babay lalu menghubungi Pilar Saga untuk melaporkan temuannya. Pilar, kata Babay, yang menyampaikan kejadian ini kepada Bupati Serang Ratu Tatu Chasanah. "Bu Bupati yang kemudian lapor ke Kapolres Serang.”

Pada Rabu, 27 Oktober lalu, Babay mengaku mendapat panggilan telepon dari Kepala Kepolisian Resor Serang Ajun Komisaris Besar Yudha Satria yang memintanya mengusut kasus dugaan suap kepada pemainnya. Babay khawatir, jika polisi turun tangan, pemainnya tak lagi bersemangat bermain di lima laga tersisa. "Saya bilang diselesaikan dengan aturan sepak bola dulu," tuturnya.

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya
Dody Hidayat

Dody Hidayat

Bergabung dengan Tempo sejak 2001. Saat ini, alumnus Universitas Gunadarma ini mengasuh rubrik Ilmu & Teknologi, Lingkungan, Digital, dan Olahraga. Anggota tim penyusun Ensiklopedia Iptek dan Ensiklopedia Pengetahuan Populer.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus