"NORTON tak mungkin bisa mengalahkan Ali. Ia terlalu banyak
melakukan kesalahan untuk dapat menjinakkan permainan sang
juara", komentar bekas juara dunia tinju, Joe Louis selepas
mengamati latihan persiapan Ali di Shaw Low, Arizona. Ia
sebelumnya juga menguatirkan kemampuan Ali. Kini ia tampak
begitu yakin. Apa yang kejadian di Yankee Stadium New York,
Selasa 28 September malam memang tak meleset dari apa yang
diramalkan loe Louis. Ali berhasil mempertahankan gelarnya
setelah melalui pertarungan yang ketat dan keputusan hakim yang
dianggap Norton kontroversil. Wasit Arthur Mercante memberikan
nilai kemenangan 8-6-1 untuk Ali. Hakim Harold Lederman dan
Berney Smith juga memilih orang yang sama. Sekalipun dengan
perbedaan angka tipis:8-7
Curang
Tapi beberapa pengamat olah raga tinju menilai lain. Wartawan
olahraga UPI dan Reuter memilih Norton sebagai pemenang. Nilai
yang mereka berikan 8-7. Pemenang hadiah Pulitzer dan kolomnis
The New York Times, Red Smith menurunkan penilaian yang tak
tanggung-tanggung: 10-5. Kemenangan lain untuk Norton diberikan
oleh kolomnis The New York Daily News, Dick Young. Angkanya 9-6.
Komentator tv pun tak kurang mendahului keputusan juri dengan
menyebut sang penantang sebagai juara dunia baru. Dari kelompok
ini, hanya AP yang menilai berbeda. Mereka memilih Ali dengan
keunggulan 9. "Saya telah dirampok", ujar Norton seusai
pertandingan dengan mengaku telah memenangkan pertarungan 10
ronde atau paling sedikit 9 ronde. Dalam satu tarikan nafas, ia
menuduh juri berlaku curang dengan memenangkan Ali. "Tampaknya
adalah suatu hal yang tidak mungkin untuk mengalahkan kampiun
yang populer dengan kemenangan angka", keluh Norton. "Ia harus
dibikin KO. Di situ baru orang yakin bahwa ia betul-betul telah
dikalahkan".
Persoalan tampaknya tidak habis sampai di sana. Dalih Norton
ditopang pula oleh managernya, Bob Biron. "Saya telah membuat
suatu konsep protes yang akan saya sampaikan kepada James A.
Farley Jr., Ketua Komisi Atletik Negara Bagian New York", ujar
Bob Biron. "Saya memprotes secara resmi keputusan gelar juara
dunia kepada Mohammad Ali, Selasa malam". Rencana Biton dengan
cepat mendapat reaksi. "Ia bisa saja menyatakan apa maunya. Tapi
Komisi tidak akan merubah keputusan juri", komentar juru bicata
Komisi Atletik Negara Bagian New York.
Meledek
Betulkah juri telah berlaku curang untuk memenangkan Ali? Sulit
untuk dibuktikan. Meski sejak ronde kedua, Norton tak
henti-hentinya merangsek Ali dengan pukulan, namun gebrakannya
itu tidak seluruhnya menghasilkan angka. Karena tidak jarang
pukulan Norton ditepiskan Ali dengan blocking yang ketat.
Sebaliknya Ali. Sekalipun ia tidak menghujani lawan secara
betubi-tubi. Tapi pukulannya masuk dengan bersih. Bahkan sejak
ronde ke-9 saat ia mulai menunjukkan keahliannya berdansa di
atas ring, kendati permainan nyaris tak ada yang lepas dari
tangannya. Kecuali pada ronde ke-12. "Saya akui pertarungan
telah berlangsung keras. Tapi sayalah yang menang", kata Ali
yang mendapat bayaran 6.00.001 dollar AS. Sebab setelah
pertandingan seorang pemujanya menarik handuk yang dipakai Ali
dan meninggalkan uang 1 dollar untuk pembayaran.
Kendati Ali sudah jelas menang, namun Batcy Newcombelrote tak
kurang masih meledek dalam The London Evering Standard: "Dalam
catatan saya Ali keluar sebagai pemenang. Katena Norton tidak
mampu meraih mahkota darinya atas keputusan team juri".
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini