Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Olahraga

Dari Jepang "sekarung gol"

Pssi jr, menempati urutan ke-5 di kejuaraan sepak bola yunior asia mendapat kesempatan ke kejuaraan dunia yunior di jepang untuk menggantikan tempat runner up. dikalahkan oleh beberapa tim. (or)

8 September 1979 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TIKET Kejuaraan Dunia Sepakbola Junior memang tidak diduga. Tapi besarnya kekalahan kesebelasan Indonesia sangat mengejutkan pekan lalu. Dari stadion Omiya, Jepang, ia membawa pulang 16 gol. Yaitu dari tim Argentina (5-0), Polandia (6-0) dan Yugoslavia (5-O). Pelatih tim Argentina, Cesa Luis Menotti, mengaukan bahvva PSSI Junior tidak memiliki irama permainan sama sekali. "Mereka bermain dengan penuh semangat dan kecepatan tinggi dari awal sampai akhir. Buat apa? Jika taktik itu bisa dibaca lawan," katanya. "Bermain bola bukanlah seperti itu." Menotti benar, terutama ketika mereka berhadapan dengan Argentina. 'Tembok Cina'--meminjam istilah pelatih PSSI Jr Sucipto Suntoro -- sering dibobol oleh penyerang Diego Maradonna atau Juan Barbas gara-gara lapisan yang dibangun poros halang Nus Lengkoan dengan Mundari Karya, Eddy Sudarnoto maupun Didik Darmadi tidak terjalin utuh. Bila menghadapi serangan kilat pemain Argentina, runner up Kejuaraan. Sepakbola Junior Amerika Latin, mereka hampir selalu gugup. Namun "pola permainan apa pun yang dipakai PSSI Jr pasti tidak sanggup membendun arus serangan musuh," komentar pelatih nasional, drg. Endang Witarsa. 2 « Bulan Menghadapi Polandia, keadaan PSSI Jr tak banyak berbeda. Taktik 'angin puyuh' yang ditrapkan Sucipto ternyata loyo. "Saya ditipu Polandia," kata Sucipto. Strategi 'angin puyuh', menyerang dan bertahan secara total, lahir setelah Sucipto melihat permainan Polandia melawan Yugoslavia (2-0). Taktik 'angin puyuh' ini tak sepenuhnya gagal. Sekalipun tak membuahkan gol, tim Indonesia masih bisa beberapa kali merepotkan pertahanan Polandia. Waktu melawan Argentina hal itu hampir tak terlihat. "Kalau saja David (Sulasmono) berhasil menggetarkan gawang Polandia di menit pertama itu, saya pikir kesudahan pertandingan akan menjadi lain," tambah Sucipto. Dua strategi, 'tembok Cina' dan 'angin puyuh', kemudian juga tak mampu membendung kesebelasan Yugoslavia. Menurut pelatih Wiel Coerver dari Negeri Belanda, PSSI Junior "kurang mempergunakan otak." Tiga tim lawan di grup B memang telah mempersiapkan diri sejak jauh hari. Tim Argentina bahkan pernah mengalahkan Cosmos, New York (2-1) Pebruari lalu. Tim Indonesia "hanya dipersiapkan dalam tempo 2 « bulan," kata bekas manajer tim PSSI Junior, R. Sumantri. Dan, "dengan try out terbatas." PSSI Jr, berdasarkan hasil Kejuaraan Sepakbola Junior Asia (Oktober 1978) di Dacca, tak punya peluang sama sekali untuk muncul di Jepang, karena menempati urutan ke-5 di bawah Korea Selatan, Korea Utara, Irak dan Kuwait. Tapi Korea Utara terlambat mendaftarkan diri, sedang Irak dan Kuwait menolak gara-gara sponsor turnamen adalah perusahaan Coca Cola. Maka pilihan jatuh pada Indonesia. Sekalipun PSSI Jr pulang dengan 'sekarung gol' dari Jepang, "dengan perbaikah beberapa hal, saya yakin di masa mendatang tim ini dapat diandalkan," komentar Maulwi Saelan, manajer tim ini. Jika begitu, tampaknya tim PSSI Junior 1979 tak akan dibubarkan, tapi tentu diperlukan penambahan dan pengurangan beberapa pemain. Tim Asia lainnya, Korea Selatan dan Jepang, juga tersisih setelah mengikuti penyisihan grup. Jepang terpilih karena menjadi tuan rumah. Turnamen yang berakhir pekan ini diikuti oleh 16 negara Spanyol, Aljazair, Meksiko, Jepang, Argentina, Polandia, Yugoslavia, Indonesia, Paraguay, Portugal, Korea Selatan, Kanada, Uruguay, Uni Soviet, Hongaria dan Guinea.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus