Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
KUALA LUMPUR - Pasangan juara bertahan ganda putra, Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto, bertekad kembali meraih gelar juara dalam Malaysia Masters 2019. Namun mereka tak mau terbebani oleh target tersebut, mengingat lawan-lawan yang akan dihadapi cukup berat.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Targetnya pasti pengin mempertahankan gelar juara, tapi tahun ini lawannya lebih berat. Jadi harus siap setiap main dan setiap babak, harus fokus terus," kata Fajar kepada Badmintonindonesia.org.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Di babak pertama, Fajar/Rian akan berhadapan dengan Manu Attri/Reddy B. Sumeeth (India). Datang sebagai unggulan kelima, Fajar/Rian lebih difavoritkan untuk menang daripada Attri/Reddy. Apalagi pasangan Indonesia tersebut tercatat unggul 1-0 dalam rekor pertemuan mereka setelah menang di Asian Games 2018.
Jika berhasil lolos sampai perempat final, Fajar/Rian mungkin akan bertemu dengan pasangan kuat, Kim Astrup/Anders Skaarup Rasmussen (Denmark). Catatan pertemuan mereka sementara ini tak berpihak pada Fajar/Rian. Dua kali bertemu, Fajar/Rian belum mampu memenangi pertandingan melawan Astrup/Rasmussen. "Semua lawan sama beratnya. Yang penting fokusnya bisa dijaga dan semangat terus," ujar Rian.
Selain Fajar/Rian, pasangan peringkat pertama dunia, Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo, akan turun bertanding di Stadium Axiata, Kuala Lumpur Sport City, Malaysia, yang berlangsung pada 15-20 Januari 2019. Untuk laga perdana, Marcus/Kevin masih menunggu lawan dari babak kualifikasi.
Sebelumnya, Marcus/Kevin mengakhiri akhir musim lalu dengan mundur dari turnamen World Tour Finals 2018 karena Marcus mengalami cedera. Sebelumnya, asisten pelatih ganda putra, Aryono Miranat, menyatakan Marcus mundur karena cedera otot leher saat bertanding melawan pasangan Denmark, Astrup/Rasmussen, dalam turnamen penutup akhir tahun lalu. Bahkan Marcus tak bisa ikut membela klubnya, Jaya Raya, dalam Kejuaraan Nasional 2018.
Menurut Aryono, mengistirahatkan Marcus adalah keputusan terbaik bagi pasangan yang menjadi andalan Indonesia ini. Sebab, mereka masih harus melakoni banyak pertandingan pada tahun ini untuk bisa lolos kualifikasi menuju Olimpiade Tokyo 2020.
Sementara itu, pemain tunggal putra, Anthony Sinisuka Ginting, berharap bisa memberikan penampilan terbaiknya pada tahun ini. Dia ingin meraih gelar juara lebih banyak dari tahun lalu. Apalagi tahun ini mulai dilakukan perhitungan kualifikasi menuju Olimpiade. "Sekarang sudah lebih siaplah untuk mengawali 2019 ini," ucap Anthony.
Di Malaysia Masters, Anthony akan berhadapan dengan Khosit Phetpradab (Thailand) di babak pertama. Jika lolos ke perempat final, ia mungkin akan dihadang unggulan ketiga, Chen Long (Cina). "Targetnya di Malaysia ini pasti ingin yang terbaik, ingin ke delapan besar dan semifinal. Namun drawing-nya juga kan enggak mudah. Jadi saya enggak mau fokusin untuk target capaian dulu," tutur Anthony, yang tahun lalu terhenti oleh Hans-Kristian Solberg Vittinghus (Denmark) di babak perempat final.
Menurut juara Cina Terbuka 2018 itu, ia akan lebih berfokus melakukan yang terbaik di setiap pertandingan nanti. "Enggak ada lawan yang bisa dipandang sebelah mata," kata atlet kelahiran 1996 tersebut. Selain Anthony, Jonatan Christie juga akan tampil dalam laga perdana melawan Jan O. Jorgensen asal Denmark.
Adapun di tunggal putri, Fitriani punya modal kuat setelah merebut gelar juara Thailand Masters pada Ahad lalu. Dia mempersembahkan gelar juara pertama bagi Indonesia pada awal tahun ini setelah di final mengalahkan wakil tuan rumah, Busanan Ongbumrungphan. "Saya bersyukur banget. Alhamdulillah di turnamen awal 2019 ini dapat hasil maksimal dengan meraih gelar juara," ujar Fitriani.
Gelar juara ini merupakan yang pertama bagi Fitri dalam turnamen BWF World Tour Super 300. Sebelumnya, ia pernah menjadi juara dalam Indonesia International Series 2015 dan Indonesia International Challenge 2016.
Sedangkan pemain tunggal putri lain, Gregoria Mariska Tunjung, yang tidak ikut tampil di Thailand Masters, akan mengawali musim ini di Malaysia Masters 2019. Pemain asal Klub Mutiara Cardinal Bandung ini sudah bisa tampil maksimal dalam kejuaraan nasional akhir tahun lalu setelah mengalami cedera saat bertanding dalam Denmark Terbuka 2018.
Meski mencapai babak semifinal Denmark Terbuka, Gregoria kemudian kandas di babak kedua Prancis Terbuka karena cederanya makin parah. Dia tak mampu melanjutkan pertandingan hingga akhirnya mundur dari kompetisi SaarLorLux Open 2018, yang dilangsungkan di Saarbrucken, Jerman.
Untuk ganda campuran, pasangan baru, Tontowi Ahmad/Debby Susanto, akan mencoba debut mereka setelah berpisah dari pasangannya masing-masing pada tahun lalu. Tontowi ditinggal pensiun Liliyana Natsir. Sedangkan Debby terakhir berpasangan dengan Ricky Karanda Suwardi setelah berpisah dari Praveen Jordan.
NUR HARYANTO
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo