Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Olahraga

Giliran Lemkari Naik

Lemkari (lembaga karate-do indonesia) yang beraliran shotokan asal Jepang kian naik popularitasnya. Anton Soedjarwo terpilih menjadi ketua umum. Ia banyak melakukan pembenahan.

31 Oktober 1981 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

SELAMA 8 tahun Inkai merajai hampir setiap pertandingan karate di negara ini. Dalam PON IX, misalnya, dari 20 karateka yang muncul, ada 17 anggota Inkai. Itu dulu. Kini Lemkari (Lembaga Karate-do Indonesia) yang menonjol. Inkai dan Lemkari sama-sama anggota Forki (Federasi Olah Raga Karate-do Indonesia. Dan keduanya sama-sama beraliran Shotokan asal Jepang. Lemkari maju pesat terutama sejak Anton Soedjarwo menjadi ketua umum perguruan itu. Tokoh itu juga menjabat Kadapol Metro Jaya. Pembenahan memang banyak dilakukannya. Ia menata organisasi dan registrasi anggota. Latihan teknik dan taktik dilakukan dengan keras dan tekun. Sehingga Forki cukup salut. Sebanyak "92,8% hasil Kejurnas Forki tahun '80 dipegang atlet Lemkari," kata Anton Lesiangi. Ketua Dewan Guru Lemkari itu mengingat dominasinya dalam 6 dari 7 kelas yang dipertanding kan. Untuk kejuaraan karate Asia-Pasifik (APUKO) IV di Sydney dalam November, 6 atlet Lemkari terpilih. Sementara dari Inkai cuma 5, Inkado 3 dan Wadokail. Mereka dipilih berdasarkan prestasi di PON X, Kejurnas Forki dan pertandingan di luar negeri. "Lemkari memang kuat," kata Chaerul Taman, Ketua Dewan Guru Wadokai. Perguruan Wadokai yang baru punya 5 ribu anggota kini ikut menelurkan pemain nasional. Peluang Indonesia di APUKO nanti? "Saya yakin berhasil," kata Subhan Djajaatmadja, Ketua Umum Forki. Pada APUKO III di Taiwan tahun 78, regu Indonesia jadi juara III. Dan prestasinya di World Games di Santa Clara (Amerika Serikat) Juli lalu, Indonesia masuk Enam Besar. Forki punya 2 5 perguruan anggota. Menurut Subhan, semua sama rata. "Hanya saja, tiap perguruan kini sedang mengarah kejorjoran." Tapi selama persaingan itu masih sehat dan untuk kemajuan dunia karate, kata Subhan lagi, Forki tak segan membantunya. Seperti Lemkari, perguruan lainnya memang sedang berlomba menyatakan diri kuat, paling baik dalam teknik maupun taktik. Namun Baud Adikusumo, Ketua Dewan Guru Inkado, tak melihat ada pertentangan. "Faktanya, mereka bertanding dan berkumpul." kata orang tua itu. Lemkari pekan lalu mengadakan 5 kegiatan sekaligus dan menghabiskan Rp 43 juta. Sungguh kuat kasnya. Ada gashuku (latihan khusus seminggu) di Cibubur ujian kenaikan Dan, penataran wasit/juri, Kejurnas Lemkari (regu Jawa Timur juara) dan kongres (memilih Anton Soedjarwo sekali lagi sebagai ketua umum periode 81-84). Semua itu diadakan dalam acara dasawarsanya. Dalam usia 10 tahun, Lemkari mengaku ia punya 500 ribu anggota. Memiliki tanah seluas 1800 mÿFD di dekat Taman Mini Indonesia Indah, Lemkari akan membangun dojo (padepokan) yang dilengkapi dengan asrama, ruang riset, perpustakaan, sekolah dan laboratorium. Pembangunan ini, menurut rencananya, dimulai tahun depan.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus