Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
SELAMA 8 tahun Inkai merajai hampir setiap pertandingan karate
di negara ini. Dalam PON IX, misalnya, dari 20 karateka yang
muncul, ada 17 anggota Inkai. Itu dulu. Kini Lemkari (Lembaga
Karate-do Indonesia) yang menonjol.
Inkai dan Lemkari sama-sama anggota Forki (Federasi Olah Raga
Karate-do Indonesia. Dan keduanya sama-sama beraliran Shotokan
asal Jepang.
Lemkari maju pesat terutama sejak Anton Soedjarwo menjadi ketua
umum perguruan itu. Tokoh itu juga menjabat Kadapol Metro Jaya.
Pembenahan memang banyak dilakukannya. Ia menata organisasi dan
registrasi anggota. Latihan teknik dan taktik dilakukan dengan
keras dan tekun. Sehingga Forki cukup salut.
Sebanyak "92,8% hasil Kejurnas Forki tahun '80 dipegang atlet
Lemkari," kata Anton Lesiangi. Ketua Dewan Guru Lemkari itu
mengingat dominasinya dalam 6 dari 7 kelas yang dipertanding
kan.
Untuk kejuaraan karate Asia-Pasifik (APUKO) IV di Sydney dalam
November, 6 atlet Lemkari terpilih. Sementara dari Inkai cuma 5,
Inkado 3 dan Wadokail. Mereka dipilih berdasarkan prestasi di
PON X, Kejurnas Forki dan pertandingan di luar negeri. "Lemkari
memang kuat," kata Chaerul Taman, Ketua Dewan Guru Wadokai.
Perguruan Wadokai yang baru punya 5 ribu anggota kini ikut
menelurkan pemain nasional.
Peluang Indonesia di APUKO nanti? "Saya yakin berhasil," kata
Subhan Djajaatmadja, Ketua Umum Forki. Pada APUKO III di Taiwan
tahun 78, regu Indonesia jadi juara III. Dan prestasinya di
World Games di Santa Clara (Amerika Serikat) Juli lalu,
Indonesia masuk Enam Besar.
Forki punya 2 5 perguruan anggota. Menurut Subhan, semua sama
rata. "Hanya saja, tiap perguruan kini sedang mengarah
kejorjoran." Tapi selama persaingan itu masih sehat dan untuk
kemajuan dunia karate, kata Subhan lagi, Forki tak segan
membantunya.
Seperti Lemkari, perguruan lainnya memang sedang berlomba
menyatakan diri kuat, paling baik dalam teknik maupun taktik.
Namun Baud Adikusumo, Ketua Dewan Guru Inkado, tak melihat ada
pertentangan. "Faktanya, mereka bertanding dan berkumpul." kata
orang tua itu.
Lemkari pekan lalu mengadakan 5 kegiatan sekaligus dan
menghabiskan Rp 43 juta. Sungguh kuat kasnya. Ada gashuku
(latihan khusus seminggu) di Cibubur ujian kenaikan Dan,
penataran wasit/juri, Kejurnas Lemkari (regu Jawa Timur juara)
dan kongres (memilih Anton Soedjarwo sekali lagi sebagai ketua
umum periode 81-84). Semua itu diadakan dalam acara
dasawarsanya.
Dalam usia 10 tahun, Lemkari mengaku ia punya 500 ribu anggota.
Memiliki tanah seluas 1800 mÿFD di dekat Taman Mini Indonesia
Indah, Lemkari akan membangun dojo (padepokan) yang dilengkapi
dengan asrama, ruang riset, perpustakaan, sekolah dan
laboratorium. Pembangunan ini, menurut rencananya, dimulai
tahun depan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo