Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Aryna Sabalenka mempertahankan gelarnya setelah mengalahkan petenis Cina Zheng Qin Wen 6-3, 6-2 untuk menjuarai Australian Open 2024 pada Sabtu, 27 Januari 2024. Unggulan kedua asal Belarusia itu menjadi petenis perempuan kedua yang mempertahankan gelar di Melbourne Park setelah rekan senegaranya Victoria Azarenka melakukannya pada 2013.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Sabalenka, yang diunggulkan di tempat kedua, mematahkan servis Zheng pada game kedua dan merebut set pertama dalam waktu 33 menit. Dia mematahkan servis petenis Cina itu lagi untuk memulai set kedua dan mempertahankan dominasinya melawan unggulan ke-12 tersebut.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Melakukan servis untuk pertandingan pada kedudukan 5-2 pada set kedua, Sabalenka memimpin dengan kedudukan 40-0 tetapi gagal dua kali dengan forehand yang melebar atau panjang dan satu lagi dengan drop shot Zheng. Sabalenka membutuhkan lima poin sebelum menyelesaikan game Terakhir dengan pukulan forehand.
Ekspresi petenis Belarus Aryna Sabalenka saat melawan petenis Cina Qinwen Zheng pada final Australian Open, Sabtu, 27 Januari 2024. REUTERS/Issei Kato
Dengan kemenangan ini, Sabalenka telah memenangi dua dari tiga final Grand Slam, semuanya dalam rentang waktu 13 bulan. Sebelumnya, dia kalah dari Coco Gauff di final US Open pada September 2023.
“Ini merupakan beberapa pekan yang luar biasa dan saya tidak dapat membayangkan diri saya mengangkat trofi ini sekali lagi,” kata Sabalenka usai pertandingan.
“Saya ingin mengucapkan selamat kepada Anda, Qin Wen, atas beberapa pekan yang luar biasa di sini di Australia. Saya tahu sangat sulit untuk kalah di final, tetapi Anda adalah pemain yang luar biasa,” ujarnya. "Kamu masih sangat muda dan Anda akan mencapai lebih banyak final dan Anda akan mendapatkannya."
Zheng, yang berusia 21 tahun, melakukan debutnya di final Grand Slam dan menghadapi lawan yang berada di peringkat 50 besar untuk pertama kalinya di turnamen ini.
"Ini final pertama saya dan saya merasa sedikit kasihan, tapi begitulah adanya," kata Zheng. “Saya merasa sangat rumit karena saya seharusnya bisa melakukan lebih baik daripada yang saya lakukan di pertandingan ini.”
REUTERS
Foto 
