Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Aryna Sabalenka mengambil langkah besar untuk mempertahankan gelarnya setelah mengalahkan unggulan keempat dari Amerika Serikat Coco Gauff di babak semifinal Australian Open 2024. Dalam pertandingan yang menegangkan di Rod Laver Arena, Melbourne Park, Kamis, 25 Januari 2024, petenis Belarusia itu menang dengan skor 7-6(2), 6-4.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Dengan kemenangan itu, Sabalenka akan berhadapan dengan pemenang pertandingan antara Zheng Qinwen (Cina) dan petenis kualifikasi Dayana Yastremska (Ukraina).
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Ini seperti pertandingan ulang final US Open pada September lalu, yang dimenangi Gauff. Kedua juara bertahan Grand Slam lapangan keras itu membuat awal yang kontras ketika Sabalenka melepaskan ace dan mengayunkan pukulan forehand-nya sebelum Gauff melakukan kesalahan ganda.
Namun yang terjadi selanjutnya adalah pertarungan sengit antara dua pemain yang berharap untuk terus maju dan memenangi gelar Grand Slam kedua mereka. Akhirnya, Sabalenka lah yang bertahan menjadi petenis putri pertama sejak Serena Williams pada 2016 dan 2017 yang mencapai final di Melbourne dua kali berturut-turut.
“Saya pikir saya bisa berfokus pada diri saya sendiri,” kata Sabalenka usai pertandingan. “Saya berpikir dia akan bergerak dengan sangat baik, memberikan semua bola kembali kepada saya dan saya harus siap untuk melakukan pukulan ekstra.”
"Saya siap untuk apa pun malam ini dan saya pikir itulah kuncinya. Dan dukungannya (penonton), terakhir kali saya bermain di sini, saya hampir tidak mendapat dukungan apa pun,” ujar dia menambahkan.
Petenis Amerika Serikat, Coco Gauff berpelukan dengan Petenis Belarusia, Aryna Sabalenka usai bertanding dalam Semifinal Australia Open di Melbourne Park, Melbourne, Australia, 25 Januari 2024. REUTERS/Issei Kato
Gauff langsung membalas dan kedua pemain bertukar break lagi tetapi juara US Open berusia 19 tahun itu terus terhuyung-huyung dalam servisnya, membuat Sabalenka menguasai ketegangannya setelah tertinggal 5-6 dalam keadaan panik untuk merebut set pertama lewat tiebreak.
Pasangan ini terkunci bersama hingga kedudukan 4-4 pada set kedua ketika Sabalenka membalas kecepatan Gauff dengan kuat dan unggulan kedua berusia 25 tahun itu unggul tipis melalui break yang menentukan ketika remaja itu melepaskan tembakan jauh sebelum memastikan kemenangan dengan dua servis keras.
“Saya sangat menikmati bermain dengannya (Coco). Dia pemain yang luar biasa, menang atau kalah itu pertandingan yang hebat,” kata Sabalenka, yang kalah dalam tiga set dari Gauff di final Flushing Meadows tahun lalu.
“Saya sangat berharap di masa depan kami akan memainkan lebih banyak final. Tentu saja, saya berharap saya memenangi semuanya,” tambahnya sambil tertawa.
Sabalenka akan mengincar menjadi petenis perempuan pertama yang memenangi gelar Australian Open dua kali berturut-turut sejak rekan senegaranya Victoria Azarenka pada 2012 dan 2013.
REUTERS