Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Olahraga

Hindari Ketemu dengan Tim Thomas Unggulan, Ini Strategi PBSI

"Kami akui tim Uber Indonesia tidak sekuat tim Tiongkok, Jepang, dan Korea Selatan"

22 Maret 2016 | 23.01 WIB

Pebulu tangkis tunggal putra Indonesia, Simon Santoso berekspresi setelah berhasil menambah skor saat melawan pebulu tangkis Korsel, Soo Hwang Jong dalam partai kelima babak perempat final Piala Thomas 2014 di Stadion Bulu Tangkis, Siri Fort Sports Comple
Perbesar
Pebulu tangkis tunggal putra Indonesia, Simon Santoso berekspresi setelah berhasil menambah skor saat melawan pebulu tangkis Korsel, Soo Hwang Jong dalam partai kelima babak perempat final Piala Thomas 2014 di Stadion Bulu Tangkis, Siri Fort Sports Comple

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia (PBSI) menargetkan tim Thomas Merah-Putih meraih juara grup dalam turnamen final Piala Thomas-Uber yang akan berlangsung di Kunshan, Tiongkok, pada 15-22 Mei mendatang.

"Kami menargetkan tim Thomas untuk keluar sebagai juara grup agar tidak menghadapi tim-tim unggulan pada grup lain," kata Wakil Sekretaris Jenderal PP PBSI Achmad Budiharto di sela-sela pemberian bonus PB Djarum kepada pasangan peraih gelar juara All England 2016 Praveen Jordan/Debby Susanto di Jakarta, Selasa.

Berdasarkan undian turnamen final Piala Thomas-Uber, Tim Thomas Indonesia berada dalam grup B bersama tim India, Thailand, dan Hong Kong.

Tim Thomas Indonesia terdiri dari Tommy Sugiarto, Ihsan Maulana Mustofa, Jonatan Christie, Anthony Sinisuka Ginting, Hendra Setiawan, Mohammad Ahsan, Angga Pratama, Ricky Karanda Suwardi, Kevin Sanjaya Sukamuljo, dan Marcus Fernaldi Gideon.

Indonesia, lanjut Budiharto, membidik perolehan poin pada satu nomor tunggal dan dua nomor ganda dalam persaingan Piala Thomas di Tiongkok.

Sementara untuk tim Uber Indonesia, PBSI menargetkan posisi runner-up dalam grup C menyusul kekuatan bagus tim Uber Thailand pada nomor tunggal dan ganda.

"Kami akui tim Uber Indonesia tidak sekuat tim Tiongkok, Jepang, dan Korea Selatan. Tapi dalam permainan beregu, semua kemungkinan bisa terjadi karena Fitriani kemarin bisa mencuri angka dari tim Korea Selatan pada turnamen kualifikasi Piala Uber," ujar Budiharto.

Tim Uber Indonesia juga satu grup dengan tim Uber Bulgaria dan tim Uber Hong Kong. Tim putri Indonesiai itu terdiri dari Maria Febe Kusumastuti, Hanna Ramadini, Fitriani, Gregoria Mariska, Greysia Polii, Nitya Krishinda Maheswari, Anggia Shitta Awanda, Ni Ketut Mahadewi Istarani, Della Destiara Haris, dan Rosyita Eka Putri Sari.

"Kami memang perlu memantapkan pasangan putri pelapis Greysia/Nitya yaitu Ketut/Anggia dan Della/Rosyita. Kami akan menyeratakan mereka dalam beberapa turnamen pada dua bulan menjelang final Piala Uber agar menjadi bekal pertandingan," ujar Budiharto.

Legenda bulu tangkis Indonesia pada nomor ganda Christian Hadinata mengatakan pasangan-pasangan putri pelapis seperti Ketut/Anggia maupun Della/Rosyita tidak dapat terus berlindung di balik nama besar Greysia/Nitya.

"Mereka seringkali merasa belum waktunya untuk tampil berprestasi. Kita dapat melihat prestasi Praveen Jordan/Debby Susanto pada ganda campuran sebagai pembanding. Selisih prestasi mereka dengan Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir tidak jauh berbeda saat ini," kata Christian.


ANTARA

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Yocta Nurrahman

Yocta Nurrahman

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus