Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Atlet tunggal putri Korea Selatan An Seyoung mengaku kecewa atas kekalahan dalam laga final Indonesia Open 2024 kontra wakil Cina Chen Yu Fei dengan skor 14-21, 21-14, 18-21 di Istora Senayan, Jakarta, pada Minggu, 9 Juni 2024. Ia juga menyesalkan hasil tersebut padahal sudah mendapatkan dukungan langsung dari pelatih Timnas Indonesia Shin Tae-yong.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Juru taktik asal Korea Selatan tersebut hadir langsung di Istora Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta Pusat. Berdasarkan pantauan Tempo, dia tiba di lokasi sekitar 14.30 WIB menjelang pertandingan tunggal An Seyoung kontra Chen Yu Fei. Juru taktik yang akrab disapa STY itu duduk dari tribun VVIP dan terlihat antusias melihat jalannya laga.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
An Seyoung sudah mengetahui Shin Tae-yong bakal hadir menonton pertandingannya. "Saya sudah tahu (dia bakal nonton). Harusnya sejak semifinal nonton, tapi enggak ada waktunya. Saya menyayangkan diri saya sendiri padahal udah sampai ditonton Shin tae-yong tapi saya malah kalah. Semoga Shin Tae-yong bisa menikmati pertandingan tadi," ujar dia saat ditemui di area mixed zone Istora Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta Pusat, Minggu, 9 Juni.
Pertandingan An Seyoung melawan Chen Yu Fei sendiri berlangsung ketat. Atlet berusia 22 tahun itu sempat kesulitan keluar dari tekanan pada game pertama. Beberapa kali pukulannya salah sasaran sehingga berbuah poin untuk lawan hingga akhirnya dia kalah.
Memasuki game kedua, An Seyoung bangkit dan menemukan pola permainan yang lebih baik. Pukulannya lebih akurat, bahkan sampai membuat Chen Yu Fei kewalahan dan unggul jauh tujuh angka lalu menang dengan skor 21-14. Tetapi, An Seyoung gagal menjaga konsistensi permainannya. Berbagai kesalahan sendiri kembali dilakukan hingga akhirnya dia harus mengakui kemenangan lawan.
Kekalahan ini membuat An Seyoung tidak berhasil mengulangi keberhasilannya di Singapore Open 2024. Kala itu, juara dunia bulu tangkis itu mampu mengalahkan Chen Yu Fei 21-19, 16-21, 21-12. Menurut dia, perbedaan antara pertemuannya saat itu dengan sekarang adalah ketidakmampuannya beradaptasi dengan kondisi lapangan di Istora.
"Mungkin memang karena saya tidak diuntungkan kali ini. Mungkin juga karena saya belum nyaman dengan court atau angin, tetapi ini menjadi pelajaran untuk saya," ucapnya.
An Seyoung memetik banyak pelajaran selama berlaga di Indonesia Open 2024. Ia pun bakal mengevaluasi kekurangannya agar bisa tampil lebih baik di Olimpiade Paris 2024. "Banyak pelajaran yang diambil dari Indonesia Open ini terutama soal angin. Jadi saya harus tahu bagaimana cara beradaptasinya dan itu bisa menjadi pelajaran buat saya di Olimpiade."