Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Manchester - Gol adalah puncak dari permainan sepak bola. Ketika gol datang, tak peduli gol indah atau tidak, pesta pun pecah.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Pemain dan juga penonton berangkulan merayakannya. Semua senang.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Harry Maguire adalah pengecualian. Dia adalah jagal pesta itu. Tak boleh ada gol ke gawang timnya saat dia berada di lapangan.
"Di dalam tim, tugas saya adalah menghentikan gol lawan dan tetap menjaga gawang tetap bersih," katanya.
Musim terakhir bersama Leicester, dia membantu 10 clean sheet. Bukan catatan istimewa.
Namun itu lebih bagus dibanding dua klub enam besar: Manchester United dan Arsenal. Maguire berperan besar dalam catatan itu.
Kini, dia berjanji akan membuat catatan lebih baik lagi di klub barunya, Manchester United.
"Saya akan memberikan segalanya yang saya punya dan yang bisa saya lakukan untuk klub ini," katanya.
Senin lalu, setelah menyelesaikan semua urusan administrasi, Maguire resmi menjadi pemain Setan Merah. Dia punya masa kerja untuk 6 tahun.
Dia juga sah menjadi pemain belakang, sekaligus pemain asal Inggris, yang paling mahal.
Uang sebanyak 80 juta pound sterling atau sekitar Rp 1,4 triliun merobohkan rekor sebelumnya milik Virgil van Dijk, yang didatangkan Liverpool dari Southampton dengan harga 75 juta pound sterling.
"United adalah klub yang menakjubkan. Sejak kecil, saya selalu menyaksikan mereka dan kini menjadi bagian klub ini," katanya.
Manajer United, Ole Gunnar Solskjaer, mengungkapkan alasan membeli Maguire meski harus keluar uang teramat banyak.
"Dia memiliki kemampuan membaca permainan dengan baik. Kehadirannya di lapangan, yang tetap tenang meski dalam tekanan, menimbulkan pengaruh besar untuk tim," katanya.
Menurut dia, Maguire adalah salah satu bek terbaik yang ada. "Saya bersyukur kami bisa mendapatkannya," kata Solskjaer.
Harry Maguire harus menempuh jalan panjang untuk menikmati keberhasilannya saat ini. Dia memulainya dari League One bersama Sheffield United.
Naik kelas ke Championship dan Liga Primer bersama Hull City. Saat Hull City mengalami degradasi, Leicester City mengambilnya.
Dua musim bersama The Foxes, dia pun berjaya. Termasuk bermain gemilang bersama The Three Lions dalam Piala Dunia 2018 di Rusia.
Rentang perjalanan itu telah membuat dia merasakan segalanya. Tak hanya kalah dan menang, tapi juga pahitnya terdegradasi.
"Pengalaman adalah hal besar. Dimulai dari bermain di League One dan Championship. Semua pengalaman itu sangat membantu saya," katanya.
Pengalaman tersebut akan ikut berperan dalam menangani beban dari harganya yang supermahal itu. Untuk yang satu ini, Virgil van Dijk memberi petuah.
"Tekanan akan datang bersama harga supermahal itu. Tidak usah berpikir macam-macam, fokuslah pada apa yang terjadi di lapangan," katanya.
Van Dijk mengakui tidaklah mudah mengatasi tekanan itu. Namun, seperti yang pernah dialaminya, dia mengatasinya melalui bermain dengan hati.
"Lakukan hal yang kita cintai. Anda harus menikmatinya. Tapi tekanan tetap akan datang," katanya. LIVESCORE | DAILYMAIL | IRFAN BUDIMAN
Janji Maguire
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo