Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Olahraga

Kevin/Marcus Stabil

"Kalau memang belum juara dunia, itu belum rezeki saja."

12 September 2019 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

JAKARTA - Pasangan Kevin Sanjaya Sukamuljo/Marcus Fernaldi Gideon sudah melupakan kegagalannya dalam Kejuaraan Dunia 2019 di Basel, Swiss, bulan lalu. Kini, mereka bersiap menghadapi turnamen Cina Terbuka, yang akan digelar pada pekan depan.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Pasangan dengan julukan The Minions itu masih kokoh di peringkat pertama dunia. Ini karena mereka sudah mengoleksi empat gelar juara tahun 2019, yakni Malaysia Masters, Indonesia Masters, Indonesia Terbuka, dan Jepang Terbuka. Tentunya mereka akan kembali membidik gelar juara di turnamen BWF Super 1000, yang digelar di Changzhou pada 17-22 September mendatang.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Menurut pelatih ganda putra pemusatan latihan nasional, Herry Iman Pierngadi, kekalahan Kevin/Marcus di suatu turnamen adalah hal wajar. Ia mengatakan, performa anak asuhannya tersebut hingga kini tidak menurun. "Penampilan Marcus/Kevin masih stabil, buktinya masih berada di posisi ranking satu dunia sampai sekarang. Kalau memang belum juara dunia, itu belum rezeki saja," kata Herry.

Herry mengatakan Kevin/Marcus tahun ini tidak merebut gelar juara di All England dan Kejuaraan Dunia adalah wajar. Hanya, harapan masyarakat terhadap pasangan ini sangat tinggi sehingga, ketika mereka mengalami kekalahan dalam suatu kejuaraan, akan langsung dianggap sebagai masalah besar. Saat kalah dalam satu pertandingan, langsung timbul kesan seolah-olah mereka sudah gagal total.

"Padahal tidak begitu," ujar Herry kepada Antara. "Yang pasti, semangat bertanding mereka bagus. Buktinya, setelah gagal di All England 2019, mereka langsung bangkit dan bisa menjadi juara di dua turnamen berikutnya, yaitu Indonesia Terbuka dan Jepang Terbuka. Jadi, kita lihat saja nanti."

Pesaing kuat Kevin/Marcus adalah pasangan veteran Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan. Pasangan dengan julukan The Daddies itu berada di peringkat kedua dunia. Pasangan ini juga akan berlaga di turnamen Cina Terbuka dan menjadi unggulan kedua.

Mereka baru saja meraih gelar juara dunia untuk ketiga kalinya, dan bagi Hendra adalah yang keempat kalinya-pertama berpasangan dengan Markis Kido. Selain mendapat gelar juara dunia, Ahsan/Hendra meraih satu gelar penting tahun ini, yakni All England dan Selandia Baru Terbuka. Pasangan yang sudah memutuskan keluar dari pemusatan latihan nasional dan memilih karier profesional di bulu tangkis ini juga menjadi finalis di Indonesia Terbuka dan Jepang Terbuka. Dari dua turnamen terakhir itu, mereka kalah oleh Kevin/Marcus dalam pertarungan di partai puncak.

Saat ini mereka juga terus mengikuti sejumlah turnamen untuk mengamankan tiket menuju Olimpiade 2020 di Tokyo. Ahsan/Hendra tak mau kalah oleh pemain muda lainnya di pelatnas, seperti pasangan Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto yang mulai bersinar.

"Target kami memang ke Olimpiade 2020, tapi jalan masih panjang. Sekarang yang penting bagi kami adalah lolos kualifikasi dulu. Olimpiade memang satu-satunya medali yang belum pernah saya dapatkan, tapi saya tidak mau terlalu ngotot, redam ambisi dulu," ujar Ahsan, pemain asal klub bulu tangkis PB Djarum itu. NUR HARYANTO


Kevin/Marcus Stabil

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya
Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus