Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
PARIS - Stade de France akan kedatangan tamu kuat, dinihari nanti. Dalam pertandingan lanjutan kualifikasi Grup H Piala Eropa 2020, Prancis akan bentrok melawan Turki.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Di papan klasemen, kedua tim berada di puncak. Turki dan Prancis sama-sama mengoleksi 18 angka hasil dari enam kemenangan dan sekali kalah.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Turki bertengger di posisi pertama karena unggul head to head dengan Prancis. Dalam pertemuan perdana di Konya Buyuksehir, Turki, 9 Juni lalu, Turki menang 2-0.
Walhasil, laga dinihari nanti akan menjadi penentu siapa yang layak memimpin klasemen sementara Grup H. Hal yang paling penting, pemenang laga akan memastikan diri lolos ke putaran final Piala Eropa 2020, minimal sebagai runner-up Grup H.
Sejumlah media Eropa dan situs statistik sepak bola menjagokan Prancis menang. Alasannya, susunan pemain Les Bleus memang lebih mentereng dibanding Turki.
Sadar kurang diunggulkan, Turki justru merasa di atas angin. Mereka bisa tampil tanpa beban. Tim asuhan Senol Gunes itu punya tekad kuat mengulang kemenangan atas Prancis sekali lagi. "Pertandingan melawan Prancis di Paris sungguh menarik. Tapi saya optimistis kami akan bermain dengan nyaman di sana," kata Gunes.
Menurut pelatih berusia 67 tahun itu, kemenangan tipis 1-0 atas Albania, Sabtu lalu, sudah cukup menjadi modal mental Cenk Tosun dan kawan-kawan untuk menantang Prancis.
Meski begitu, mantan pelatih Besiktas itu tetap waspada dengan permainan Antoine Griezmann cs. Ia paham betul bahwa bukan perkara mudah melawan juara Piala Dunia 2018 itu di markasnya sendiri.
Terlebih Prancis memang tipe tim yang gemar memainkan pola menyerang. Sebagai bukti, dalam tujuh laga terakhir, tim asuhan Didier Deschamps itu sanggup mencetak 20 gol. "Kami sudah bisa membayangkan seperti apa tekanan yang bakal kami terima di Paris nanti. Namun jangan lupa, kami juga punya modal bagus untuk melawan mereka," kata Gunes.
Meski kalah jumlah gol dari Prancis, tim berjulukan Ay-Yildizlilar itu unggul dalam hal pertahanan. Dalam tujuh partai, Mert Gunok dan kawan-kawan hanya kebobolan dua kali. Sedangkan Prancis sudah empat kali kebobolan.
"Kami ingin secepatnya memastikan lolos ke putaran final," kata Gunes.
Sementara itu, tim Prancis sedang dalam masalah penyelesaian akhir. Dalam laga melawan Islandia, Sabtu lalu, Prancis kesulitan mengkonversi serangan menjadi gol.
Di atas kertas, Prancis unggul dalam penguasaan bola hingga 71 persen dan sanggup menciptakan 22 serangan. Namun tak ada satu serangan pun yang berbuah gol. Beruntung Prancis keluar sebagai pemenang lewat gol penalti Olivier Giroud.
"Walaupun mengecewakan, kemenangan 1-0 atas Islandia menjadi modal kami dalam melawan Turki, meski dengan sejumlah catatan dan perbaikan," kata pelatih Prancis, Didier Deschamps. TAKVIM | TRTSPOR | BELFAST TELEGRAPH | INDRA WIJAYA
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo