Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
JAKARTA - Priska Madelyn Nugroho akan menembus peringkat 20 besar dunia yang akan dilansir Federasi Tenis Internasional (ITF) pada hari ini. Peningkatan ini merupakan hasil kombinasi dari penampilannya di tunggal dan ganda selama enam bulan terakhir, yang sebelumnya masih berada di peringkat ke-27 dunia.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Prestasi terakhir dan terbesarnya baru-baru ini adalah meraih gelar juara ganda putri Australia Terbuka junior 2020. Dalam laga final yang digelar Jumat lalu, Priska, berpasangan dengan petenis Filipina, Alexandra Eala, menang mudah atas Ziva Falkner (Slovenia)/Matilda Mutavdzic (Inggris) dengan 6-1, 6-2. Mereka justru harus melewati laga yang menguras fisik dan mental saat di semifinal, ketika nyaris kalah oleh Kamilla Bartone (Latvia)/Linda Fruhvirtova (Republik Cek) dengan skor 1-6, 7-5, 10-8.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Momen yang paling berkesan memang di semifinal, karena sempat ketinggalan match point: tertinggal 1-7, 4-8 di super tie break. Kemudian berbalik bisa menang 10-8. Itu sangat emosional," kata Priska, saat ditemui setelah mendarat dari Australia di Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Sabtu lalu.
Priska mengatakan bangga mampu mengharumkan nama Indonesia di perhelatan Grand Slam junior. Pencapaian terbaik junior sebelumnya adalah ketika finis di perempat final Wimbledon dan Amerika Serikat Terbuka pada tahun lalu. Meski kini telah menjadi juara, ia mengatakan harus tetap meningkatkan kualitas permainan dan tidak cepat berpuas diri.
Jika di nomor ganda bisa meraih gelar juara, pencapaian Priska di nomor tunggal juga cukup lumayan di Melbourne pekan lalu. Petenis berusia 16 tahun itu terhenti di putaran ketiga setelah menghadapi petenis Jerman, Alexandra Vekic. Priska menyatakan masih akan bermain di tunggal dan ganda, karena ITF menghitung poin peringkat untuk junior dari gabungan dua kategori tersebut. "Saya masih tetap bermain di tunggal dan ganda juga nanti saat bermain di senior."
Selain dukungan penonton di stadion, menurut Priska, salah satu kunci sukses keberhasilannya di Australia Terbuka adalah sengaja membatasi kegiatan di media sosial saat menjalani turnamen. Hal itu demi menjaga fokusnya ke pertandingan. Namun ia mengatakan tetap senang atas dukungan para penggemar di Tanah Air melalui akun Instagram miliknya.
"Ya, kalau emang sudah mau pertandingan, biasanya aku rada menjauh dari sosmed, biar bisa lebih fokus. Dan kadang-kadang ekspektasi orang bisa jadi tekanan," kata Priska. "Pastinya jadi support juga, ya. Memang kadang-kadang tertekan, tapi juga memberikan energi yang sangat baik bagi saya."
Berpasangan dengan Eala, menurut Priska, sudah dimulai sejak berusia 14 tahun dengan pertama kali meraih gelar juara di Divisi 1 ITF Asia 14 & Under Development Championships, pada Februari 2017 di New Delhi, India. Setelah itu, mereka telah lima kali meraih gelar juara di turnamen junior Eropa, meliputi Prancis, Belanda, dan Jerman.
Adapun sukses Priska akan menjadi harapan baru dunia tenis Indonesia. Ia telah mengikuti jejak prestasi petenis putri Indonesia sebelumnya, Angelique Widjaja, 18 tahun silam. Saat itu, Angie-panggilan Angelique-berpasangan dengan petenis Argentina, Gisela Dulko, meraih gelar juara setelah di final menaklukkan Svetlana Kuznetsova (Rusia)/Matea Mezak (Kroasia). Angie juga pernah menjadi juara tunggal di Grand Slam junior, yakni di Wimbledon 2001 dan Prancis Terbuka 2002.
SBS | AUSOPEN| ANTARA | NUR HARYANTO
Priska Madelyn Nugroho
Lahir: Jakarta, 6 Januari 2002
Belajar tenis: usia 4 tahun
Tampil di turnamen: usia 7 tahun
Bermain dengan: tangan kanan
Backhand dengan: dua tangan
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo