Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
SAO PAULO – Argentina mendapat hadiah hiburan. Di Stadion Arena Corinthians, Sao Paulo, mereka menundukkan Cile 2-1, dalam perebutan tempat ketiga Copa America. Mereka berhak mendapatkan medali perunggu.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Namun, sang kapten Lionel Messi sama sekali tidak terhibur. Dia pun ogah mengambil medali seusai pertandingan. 
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Bintang klub Barcelona itu marah besar. Saat pertandingan berlangsung selama 37 menit, dia diganjar kartu merah oleh wasit Mario Diaz de Vivar dari Paraguay.
Ini merupakan kartu merah Messi yang kedua sepanjang kariernya. Pertama, dia mendapatkannya pada 2005 ketika berlaga dalam pertandingan persahabatan melawan Hungaria.
Bisa dipahami, saat itu dia masih belia. Emosinya belum terjaga. Setelah itu, bermain di klub atau bersama Argentina, dia tak pernah diusir dari lapangan.
Pengusiran itu terjadi ketika Gary Medel tiba-tiba berusaha menanduk Messi. Ketika itu bola baru saja meninggalkan lapangan. Messi yang ingin mengambil bola tertahan oleh Medel yang memburunya.
Pemain berusia 32 tahun itu berhasil menghindar, tapi Medel, yang tak jelas sebabnya, terus mendesak. Hingga akhirnya terjadi adu dada di antara keduanya.
Mario yang datang sambil berlari, tanpa melerai lebih dulu dan berkonsultasi dengan ofisial lainnya, langsung memberikan kartu merah kepada kedua pemain. Keputusan aneh.
Messi hanya bisa melongo. "Seharusnya kami mendapat kartu kuning," katanya. Tak heran bila kemarahan Messi pun meledak-ledak.
Dia kemudian menuding bahwa turnamen kali ini disebutnya sarat dengan korupsi. "Semua telah diatur untuk Brasil agar mereka jadi juara," katanya. "Semua sudah ditentukan."
Sebelumnya, saat disingkirkan Brasil, dia sempat melontarkan kemarahan serupa terhadap wasit yang lalai memberikan hadiah penalti kepada Argentina, ketika Kun Aguero dilanggar di kotak penalti. "Tidak ada VAR di sini," katanya.
Atas tudingan Messi itu, Konfederasi Sepak Bola Amerika Selatan (Conmebol) sontak berkomentar. Di akun Twitter-nya, mereka menyanggah semua tuduhan yang dilontarkan Messi.
"Tudingan yang tidak bisa diterima dan tidak memiliki dasar," tulis pernyataan Konfederasi.
Conmebol juga menyesalkan ucapan Messi itu. Dalam pernyataannya, mereka menyebut tudingan itu menunjukkan bahwa Messi tidak memiliki rasa hormat terhadap kompetisi, juga kepada semua pemain yang berpartisipasi dan ratusan petugas profesional Conmebol.
Meski begitu, tak ada hukuman yang akan dijatuhkan kepada Messi. Tentu ini menggembirakan karena tahun depan, Copa America akan digelar di Argentina dan Kolombia. Di sana, Messi berharap bisa memberikan hasil terbaik untuk negaranya. AP | GLOBO ESPORTE | IRFAN BUDIMAN
Hasil Akhir
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo