Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Olahraga

Membakar Pogba

Dia belum memberikan Manchester United gelar hebat.

10 April 2019 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

MANCHESTER - Menjelang laga melawan Barcelona, dinihari nanti, Mike Phelan, asisten pelatih Manchester United, menyemburkan kata-kata pedas untuk Paul Pogba. Yang jadi sebab, pemain itu merasa sudah cukup perjalanannya di Old Trafford.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Dalam dua pekan terakhir, Pogba, 26 tahun, memang secara terbuka menyatakan ingin bermain di Real Madrid pada musim depan. Bukan ujug-ujug. Rupanya masa tiga tahun merupakan kesepakatannya dengan sang agen, Mino Raiola.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Pada 2016, Pogba memutuskan untuk pergi ke Old Trafford. Hal itu dilakukan untuk memenuhi saran dari Raiola. Padahal Pogba sendiri ingin bermain di Liga Spanyol.

Jalan tengah diambil, setelah tiga tahun di Manchester, Raiola-orang yang digaji Pogba-harus menemukan klub di Spanyol yang akan dituju.

Pada awal musim, Pogba sempat dirumorkan pindah ke Barcelona, tapi gagal. Kemudian belakangan, seiring dengan kembalinya Zinedine Zidane ke Real Madrid, kesempatan itu sepertinya terbuka kembali.

Hal yang menjadi masalah buat Phelan, Pogba belum memberikan gelar juara yang sesuai dengan harganya yang mencapai 89,7 juta pound. Tiga musim di Old Trafford, dia hanya mempersembahkan Liga Europa dan Piala Liga, yang jelas bukan turnamen jempolan.

"Dia belum menyelesaikan apa-apa di sini, meski sepertinya setiap orang menganggap dia telah banyak mendapatkan gelar, seperti juara Piala Dunia. Tapi sebenarnya masih banyak hal yang harus dia capai di klub ini," katanya.

Selepas Piala Dunia 2018, performa Pogba sempat menurun. Musabab yang paling kentara adalah dia tak cocok dengan Jose Mourinho. Dia tidak diberikan kebebasan dalam menjalankan perannya.

Setelah Mourinho pergi, permainannya kembali cemerlang. Faktor kedatangan Ole Gunnar Solskjaer adalah penyebabnya. Dia diberikan kebebasan bermain dan tidak lagi harus berfokus ikut membantu lini pertahanan seperti yang diinginkan Mourinho.

Akibatnya, Pogba pun kembali tampil cemerlang. Statistik adalah buktinya. Dia telah menghasilkan 14 gol dan 10 assist-sekaligus menjadi yang terbaik pada musim ini.

Catatan bagus itu dirasa cukup untuk terbang ke Madrid. Diawali dengan sedikit cuap-cuap perihal mimpinya pada masa kecil, kemudian dibalas dengan keinginan serupa dari Zinedine Zidane yang juga menginginkannya.

Rumor bergerak, drama pun berlanjut. Dalam laga melawan Wolverhampton pada pekan lalu, yang berakhir dengan kekalahan 1-2, Pogba bermain buruk. Orang kemudian mengaitkan hal itu dengan masa depannya di Old Trafford.

Namun Solskjaer membela Pogba. "Biasanya dia dengan mudah membuat assist," kata Solskjaer. "Dia telah bekerja sekuat pemain mana pun di tim, tapi hari ini sepertinya dia tidak berhasil."

Dalam laga menghadapi Barcelona dalam leg pertama babak perempat final Liga Champions, dinihari nanti, Pogba tentu diminta untuk tampil luar biasa.

Satu hal yang harus diingat Pogba adalah kata-kata Mike Phelan bahwa dia belum memberikan hasil terbaik untuk MU. Phelan berharap kritik pedas itu akan membakar semangatnya.

MANCHESTER EVENING NEWS | IRFAN BUDIMAN

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya
Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus