Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

olahraga

Mereka yang Bertahan

Fan Prancis bersiap menyambut laga final, meski jumlah mereka tak seberapa.

13 Juli 2018 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Prancis kembali mencapai final Piala Dunia setelah mengalahkan Belgia 1-0, Selasa lalu. Ini adalah final kedua tim itu setelah menjuarai Piala Dunia untuk pertama kalinya 20 tahun lalu. Pada 2006, Prancis juga mencapai final, tapi akhirnya dikalahkan Italia.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Keberhasilan ini dirayakan dengan meriah oleh para suporter Prancis, apalagi mereka yang menonton langsung pertandingan itu di Stadion Saint Petersburg Arena. "Perjalanan kami akhirnya jadi juga diperpanjang sampai akhir turnamen," kata Alex, salah satu suporter, seraya tertawa.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Alex dan dua temannya ternyata tak membeli tiket pertandingan sejak awal penyisihan grup. Mereka sengaja langsung membeli tiket untuk babak 16 besar. Menurut mereka, Prancis sudah pasti lolos dari penyisihan grup. "Dari hitungan harga dan pertandingan lebih pas," katanya saat ditemui di Bandar Udara Saint Petersburg, Rabu sore lalu.

Keyakinan mereka bahwa Prancis bakal lolos dari fase penyisihan grup berbuah manis. Mereka berangkat ke Nizhny Novgorod untuk menonton Prancis bertanding menghadapi Argentina. Dalam laga itu, Argentina kalah 4-3. "Saat itu kami makin yakin Prancis bisa sampai final," ujar Alex.

Di perempat final, Prancis kembali meraih kemenangan dengan mencetak dua gol ke gawang Uruguay. Sedangkan di semifinal yang digelar di Saint Petersburg, Prancis menang tipis 1-0 atas Belgia. "Kami menonton di fan fest, ramai juga di sana," ucap Alex.

Namun ia tak menjelaskan secara rinci besaran pengeluaran mereka selama menonton Piala Dunia. Namun dia memperkirakan sudah lebih dari 2.000 euro atau sekitar Rp 33 juta. "Kami lebih banyak menginap di hostel untuk berhemat," tuturnya.

Mereka bakal bergabung bersama para suporter Prancis lain kembali ke Moskow. Di final yang digelar di Stadion Luzhniki, 15 Juli nanti, Prancis akan menghadapi Kroasia yang sebelumnya mengalahkan Inggris 2-1.

Alih-alih datang ke stadion, mereka akan menonton siaran pertandingan di fan fest Piala Dunia. Mereka ternyata tak kebagian tiket laga final tersebut. "Sempat terpikir mencari tiket online, tapi harganya sudah berlipat-lipat," kata Alex.

Prancis melaju mulus hingga final. Namun negara ini tergolong minoritas dalam urusan jumlah suporter yang datang ke Rusia. Federasi Sepak Bola Prancis dan Federasi Sepak Bola Dunia (FIFA) menyebutkan hanya ada 17-20 ribu fan Prancis yang datang ke Rusia.

FIFA mengalokasikan sekitar 2,5 juta tiket pertandingan yang digelar di 12 stadion. Suporter tuan rumah menjadi pemesan terbanyak dengan alokasi mencapai 800 ribu tiket. Adapun sebanyak 80 ribu tiket diborong suporter Amerika Serikat meski tim mereka tak lolos.

Suporter Kolombia dan Brasil masing-masing membeli sekitar 60 ribu tiket. Suporter Inggris, di luar imbauan pemerintahnya untuk tak pergi ke Rusia karena alasan keamanan, juga menjadi pembeli terbanyak. Jumlah yang dipesan lebih dari 31 ribu tiket.

Namun sebagian besar suporter itu gigit jari karena timnya pulang lebih cepat. Jerman bahkan tak lolos penyisihan grup.

Meski jumlahnya lebih sedikit, para suporter Prancis tetap bisa menikmati Piala Dunia. Apalagi banyak fan yang baru pertama kali datang ke Piala Dunia. Margerie Alan, suporter asal Lille, terkesan oleh penyelenggaraan yang rapi dan meriah. "Kota ini terlihat bersih," tuturnya soal kondisi Moskow yang menjadi tuan rumah babak final.

Louis, seorang suporter asal Kota Nice, juga sempat heran oleh kondisi Rusia yang aman-aman saja. Menurut dia, banyak beredar berita yang menyebutkan soal potensi keributan yang dipicu para suporter Rusia. "Itu tak benar, mereka ternyata baik-baik saja," ujarnya, seperti ditulis Sputnik. "Kami menggelar Euro 2016, tapi atmosfer di sini lebih baik ketimbang di Prancis."

Menurut Louis, para suporter dari Amerika Selatan justru lebih bisa menikmati Piala Dunia. "Terlalu sedikit orang Prancis di sini," katanya.

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya
Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus