Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
OHIO – Yoshihito Nishioka tidak bisa tidur menjelang laga keduanya. Dia gugup tapi juga bersemangat ketika untuk pertama kalinya akan menghadapi idolanya, Kei Nishikori, di Cincinnati Masters.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Nishioka akhirnya memutuskan untuk melakukan yang terbaik yang ia mampu. "Tidak masalah menang atau kalah. Saya tetap senang bermain dengannya karena dia adalah pahlawan tenis Jepang dan sebagian besar tenis Asia," kata Nishioka, setelah menaklukkan sang idola dengan skor 7-6 (2), 6-4 dalam laga Rabu lalu.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Sejak masih junior, petenis berusia 23 tahun itu selalu menyaksikan Nishikori bertanding. Bahkan Nishioka mengatakan belajar dari petenis idolanya tersebut, yang sampai kini masih berada di papan atas tenis dunia tersebut. "Saya tahu tentang dia, jadi saya tahu kelemahannya. Saya mencoba melawannya dengan bermain sebaik mungkin dan mencoba memenangi pertandingan," kata petenis kidal itu.
Nishioka, yang kini berada di peringkat ke-77 dunia, mengikuti turnamen ini dari babak kualifikasi. Ia harus menyingkirkan dua petenis sebelum masuk babak utama, sehingga kesuksesan ini menjadi kemenangan terbesarnya setelah menaklukkan petenis peringkat kelima dunia. "Ya, hari ini sangat bahagia, tapi yang paling membahagiakan adalah bermain dengannya."
Nishioka berharap suatu hari nanti juga bisa menjadi bintang tenis seperti Nishikori dan Naomi Osaka, petenis putri Asia pertama yang menjadi petenis nomor satu dunia dan meraih dua gelar juara Grand Slam, Amerika Serikat Terbuka dan Australia Terbuka.
"Anda tahu, di Jepang sekarang hanya mengenal Kei dan Naomi. Itu saja. Saya tahu mereka sangat hebat dengan masuk 10 besar atau nomor satu," kata Nishioka. "Jadi, aku ingin mengubahnya. Jadi, mudah-mudahan, mereka mungkin akan melihat saya juga seusai pertandingan ini."
Nishikori turut senang atas kemampuan rekan senegaranya yang lebih muda tersebut. Menurut dia, Nishioka semakin kuat dan memiliki banyak kesempatan untuk meningkatkan peringkat. "Ya, aku pikir dia bisa bermain dengan siapa saja sekarang. Senang melihat itu. Dia bermain bagus," kata Nishikori, yang kini berusia 29 tahun.
Karier Nishioka sebenarnya mulai menanjak dua tahun lalu. Sayang, pada akhir 2017, ia cedera dan harus menjalani operasi lutut kiri. Setelah beristirahat beberapa bulan untuk pemulihan, Nishioka kembali lagi ke lapangan pada Januari 2018. Ia memilih menggunakan peringkatnya yang dilindungi (peringkat ke-66 dunia) untuk bisa langsung bermain di babak utama Australia Terbuka 2018.
Pada putaran pertama Australia Terbuka 2018, pertandingan besar pertamanya sejak cedera, ia mengalahkan petenis unggulan ke-28, Philipp Kohlschreiber, dalam lima set. Sejak itu ia terus berusaha bertahan di 50 besar dunia.
Dalam turnamen Shenzhen Terbuka 2018, ia memenangi gelar ATP World Tour pertama dalam kariernya. Saat itu, ia mengalahkan Pierre-Hugues Herbert di final. Kini dia membuat kejutan lebih besar lagi setelah mengalahkan idola sekaligus pahlawannya.
TENNISPANORAMA | JAPANTODAY | TIMES | NUR HARYANTO
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo