Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Lombok - Loris Capirossi adalah salah seorang legenda balap MotoGP. Ia aktif di kelas tertinggi 500 cc (kemudian berganti menjadi MotoGP pada 2002) sejak 2000 hingga 2011. Dia juga merupakan Juara Dunia kelas 125 cc (1990, 1991) dan 250 cc (1998). Saat ini, pria berkebangsaan Italia itu menjabat sebagai Race Director MotoGP.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Di sela-sela kesibukannya dalam memantau balap MotoGP di Sirkuit Mandalika, Sabtu, 14 Oktober 2023, Capirossi sempat berbincang dengan beberapa wartawan, termasuk Tempo.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Salah satu hal menarik yang dia sampaikan adalah Indonesia memiliki talenta-talenta muda berbakat seperti Mario Aji (Honda Team Asia) dan Fadillah Arbi Aditama yang mendapatkan wild card berkompetisi di Moto3 bersama Mario Aji, serta Veda Ega Pratama yang saat ini masih berkompetisi di ajang Asia Talent Cup.
“Pembalap muda Indonesia, Thailand, Spanyol, Italia, dan negara-negara lain memiliki kesempatan yang sama untuk tampil di kelas utama (MotoGP),” kata pria yang juga menjadi Brand Ambassador BMW M ini saat dijumpai di MotoGP VIP Village.
Kebetulan, saat berbincang dia sambil melihat Veda Ega Pratama finis di posisi pertama Race 1 Asia Talent Cup. “Saya suka dengan Veda. Saya mengamatinya dan dia punya bakat yang bagus,” ujar Capirossi.
Veda, kata Capirossi, memiliki modal berharga untuk menjadi pembalap top di masa mendatang. Dia berpesan kepada Veda, serta pembalap muda Indonesia lainnya, untuk terus fokus berlatih karena akan menjadi modal berharga saat dia menapak ke jenjang yang lebih tinggi.
“Saya melihat pembalap Asia melalui ajang Idemitsu Asia Talent Cup saat ini sudah bisa mengimbangi pembalap-pembalap muda Eropa. Dulu gapnya jauh sekali, sekarang sudah sangat tipis,” ujar dia.
Sorotan Capirossi juga tertuju pada Fadillah Arbi Aditama yang di debutnya di Kejuaraan Dunia Moto3 cukup cemerlang. Arbi yang saat ini tampil di JuniorGP dan Red Bull Rookies Cup mampu menunjukkan kecepatannya meski baru sekali tampil dengan motor Moto3 dan bertarung dengan pembalap-pembalap reguler.
Dia bahkan mampu langsung masuk ke Kualifikasi 2 dan menempati posisi start ke-15 untuk balapan di hari Minggu.
“Aditama menunjukkan dia memiliki kecepatan. Dia juga sudah terbiaa bertarung dengan pembalap-pembalap muda dari Eropa. Jadi ini menjadi modal bagus baginya di masa mendatang,” tutur dia.
Dia juga yakin talenta-talenta muda seperti Veda, Arbi, Mario dan lainnya bisa menjadi pembalap papan atas di masa mendatang. “Kami memerlukan pembalap-pembalap muda Indonesia untuk dapat bertarung di level teratas. Mereka pasti bisa!”
Loris Capirossi merupakan pembalap bertalenta saat masih remaja. Pria kelahiran 1973 ini menjadi Juara Dunia kelas 125 cc di tahun pertama berkompetisi alias debutan. Setahun berikunya, dia kembali membuktikan kemampuannya dengan mempertahankan gelar Juara Dunia kelas 125 cc.
Gelar Juara Dunia kembali dia raih di kelas 250 cc. Sedangkan di kelas primer (500 cc dan MotoGP), prestasi terbaiknya adalah peringkat tiga di klasemen akhir.
Pilihan Editor: Veda Pratama Juara Race 1 Asia Talent Cup Mandalika
Ingin berdiskusi dengan redaksi mengenai artikel di atas? Mari bergabung di grup Telegram GoOto