Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
MADRID - Kekalahan Real Madrid dari Ajax Amsterdam di Liga Champions berdampak besar bagi klub itu. Rumor paling hebat terdengar dari bekas presiden klub itu, Ramon Calderon.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Menurut dia, perubahan terbesar adalah pergantian pelatih. Santiago Solari, yang mulai melatih Madrid pada 29 Oktober lalu setelah pemecatan Julen Lopetegui, kini terancam nasibnya. Kabarnya, dalam sepekan ini Jose Mourinho akan datang untuk menggantikannya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Mourinho, yang dipecat Manchester United pada pertengahan Desember lalu, bukanlah nama baru bagi Madrid. Pada 2010 ia datang setelah sukses mengantar Inter Milan merebut tiga gelar juara. Dalam masa tiga musim menangani Madrid, dia berhasil mempersembahkan gelar La Liga, Copa del Rey, dan Piala Super.
Namun kiprahnya tak mulus. Seperti yang terjadi di Chelsea dan Manchester United, dia membuat suasana tim tidak nyaman. Walhasil, dia pun mundur dan kembali ke Chelsea.
Mourinho memang hebat. Meski dipecat, ia selalu berhasil membangun hubungan yang baik dengan bos besar di klub yang ditinggalkannya. Dia tetap berteman dengan bos-bos itu.
Salah satunya dengan Roman Abramovich, yang memintanya kembali menjadi manajer Chelsea. Padahal, sebelumnya, Mourinho pergi meninggalkan Stamford Bridge dengan penuh kemarahan.
Begitu pula hubungannya dengan Florentino Perez. “Saya masih berteman baik dengannya,” kata Mourinho suatu ketika.
Mourinho pun tak menutup kemungkinan untuk kembali ke Madrid. “Apakah saya akan kembali ke klub lama? Jika semuanya tepat, kenapa tidak? Kalau mereka memiliki struktur dan ambisi yang tepat, tidak ada masalah,” katanya, beberapa waktu lalu.
Keputusan cepat memang harus segera diambil Madrid. Mourinho adalah orang yang dianggap tepat untuk memadamkan kekacauan yang terjadi dalam skuad berjulukan Los Blancos itu. Klub itu memerlukan sosok manajer hebat untuk menghentikan gejolak yang terjadi di sana.
Selepas terpental dari Liga Champions, suasana di ruang ganti memang sudah terpecah. Terlebih setelah terjadi perang mulut seusai laga itu, antara Presiden Madrid Florentino Perez dan kapten Sergio Ramos.
Pertengkaran mulut itu, menurut media Marca dan AS, terjadi setelah Perez masuk ke ruang ganti dan memarahi semua pemain yang ada. Kata dia, merekalah yang harus memikul tanggung jawab atas kekalahan yang mereka alami.
Kekalahan ini memang menyedihkan. Di depan publik sendiri, mereka dibantai oleh pasukan muda Ajax yang kurang pengalaman. Selebihnya, mereka pun terancam tak memiliki satu gelar juara pun pada musim ini. Pantas saja Perez marah besar.
Namun kemarahan Perez itu kemudian mendapat perlawanan dari Sergio Ramos. Menurut si kapten, justru Perez-lah yang harus bertanggung jawab atas buruknya prestasi Madrid di musim ini.
“Saya sudah melakukan semuanya untuk badge, klub, dan bahkan untuk Anda,” kata Ramos, yang pernyataannya banyak dikutip di berbagai media di Spanyol.
Kesalahan terbesar Perez, menurut Ramos, adalah tak bisa mendatangkan pemain pengganti Cristiano Ronaldo yang dijual Madrid ke Juventus dengan harga 100 juta euro pada musim ini.
Perez memang keliru. Dalam pertimbangannya, keluarnya Ronaldo bisa digantikan oleh Gareth Bale, yang menjadi salah satu pemain kesayangannya. Bale sendiri masih seperti saat datang, belum diterima sepenuhnya oleh fan Madrid.
Hasilnya, tim juara tiga kali berturut-turut Liga Champions ini pun limbung. Mereka terhenti di Piala Raja atau Copa del Rey, juga di La Liga.
Namun Ramos sepertinya lupa. Pemilik kekuasaan di klub ini tetap saja Florentino Perez. Pria yang sukses membuat Los Galacticos di era 2000-an ini tetaplah bos besar di Madrid.
Perez pun bergerak cepat. Hal pertama yang dilakukannya adalah mengganti pelatih. Menurut Calderon, Zinedine Zidane sudah dikontak untuk kembali, namun dia menolak. “Dia bersedia setelah musim kompetisi usai,” kata Calderon.
Walhasil, pilihan jatuh pada Jose Mourinho. Bahkan, menurut Calderon, Jose Mourinho telah menyetujui permintaan Perez itu untuk masa kerja selama tiga tahun ke depan. Nilai kontraknya tak kecil, yakni 17 juta pound sterling.
“Bagi Presiden (Florentino Pérez), Mourinho akan menjadi perisai sempurna melawan ketidakbahagiaan yang tergambar di media, penggemar, dan pemain,” katanya.
Tapi, menurut Calderon, hal itu tidak akan mudah, apalagi dalam waktu dekat, yakni tiga bulan ke depan. Kemungkinan terbesar adalah pertentangannya dengan Sergio Ramos.
“Para penggemar amat mencintainya. Dia adalah salah satu pemain paling penting dan dia ingin melihat sisa kariernya di Real Madrid. Mereka menunggu apa yang akan dilakukan Ramos,” kata Calderon.
Mourinho tentu tidak akan melupakan Ramos. Saat pada 2010 dia datang ke Bernabeu setelah berhasil membawa Inter Milan menjadi juara Liga Champions, Mourinho terlibat perselisihan dengan beberapa pemain senior. Ramos dan kiper Iker Casillas adalah yang utama.
Casillas sudah tak ada di Bernabeu. Tapi Ramos tetap menjadi sosok penting. Bahkan dia dikabarkan telah mengadakan pertemuan dengan para pemain untuk mengatasi krisis yang terjadi.
Intinya, dia menginginkan agar teman-teman satu timnya tidak menyerah, dan patuh kepada manajer Santiago Solari. Dia ingin agar finis di tempat kedua di papan klasemen akhir. GUARDIAN | SPORTSMOLE | IRFAN BUDIMAN
Jejak Mourinho di Madrid
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo