Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Ringkasan Berita
Raikkonen memang masih mencintai balap Formula 1, tetapi keinginannya untuk pensiun semakin kuat.
Raikkonen rencananya akan membuat balapan pembuka musim itu sebagai pertunjukan yang menarik.
Grand Prix Azerbaijan, Singapura, dan Jepang, dibatalkan.
LONDON – Kontrak Kimi Raikkonen dengan Alfa Romeo selama dua musim akan berakhir pada tahun ini. Pembalap Finlandia berusia 40 tahun itu pun mulai berpikir untuk mengakhiri kariernya di Formula 1 pada musim depan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Jika saya bersenang-senang tahun ini, karier saya akan berlanjut. Jika tidak, saya akan berhenti," kata peraih gelar Juara Dunia F1 2007 tersebut. “Saya telah menghabiskan waktu bertahun-tahun di sana dan, ketika memilih untuk berhenti, saya yakin akan menemukan banyak hal untuk membuat saya sibuk.”
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Raikkonen memang masih mencintai balap Formula 1. Tapi keinginannya untuk pensiun semakin kuat. Kini, ia menganggap keluarga jauh lebih penting. Ia sebenarnya juga telah keluar dari balapan F1 sebelumnya, ketika meninggalkan Ferrari pada 2009. Tapi ia kembali lagi tiga tahun kemudian dan bergabung dengan Lotus.
"Ini sangat sederhana: saya suka balapan," katanya tentang bagaimana ia dapat mempertahankan kariernya. “Saya tidak terlalu peduli pada pembalap lain, wawancara, dan semua itu. Tapi saya sangat menikmati saat balapan. Saya melewatkan itu dan itulah sebabnya saya kembali.”
Satu hal yang paling menonjol dari Raikkonen adalah bicaranya yang blak-blakan. Pembalap berjulukan “Iceman” itu memang tak pernah “basa-basi”. Jika tidak menyukai sesuatu hal, dia akan mengatakannya langsung. Seperti ketika dia tidak terkesan saat naik podium ketiga di Grand Prix Brasil 2018, yang dia akui berharap melakukan yang lebih baik.
Ketika ditanya mengapa dia terlihat sangat serius di podium, Raikkonen berujar, "Sulit untuk mengatakan, saya hanya bereaksi seperti yang saya rasakan saat itu. Tidak ada gunanya berpura-pura."
Bahkan, Raikkonen pun tak menutup-nutupi siapa yang bakal diundangnya dalam pesta perpisahan nanti jika memutuskan gantung setir. Ia memastikan tidak akan ada pembalap Formula 1 di pesta pensiunnya nanti, termasuk rekan kru di paddock.
"Saya tidak akan mengundang banyak orang. Saya mungkin hanya akan mengundang teman-teman dekat,” kata pembalap yang pada Oktober nanti genap berusia 41 tahun itu. “Tapi saya akan tetap berhubungan dengan mereka. Itu saja.”
Mengawali balapan musim ini dalam Grand Prix Austria, Raikkonen berencana membuat balapan pembuka itu sebagai pertunjukan yang menarik, meski digelar tanpa penonton. Ia berharap bisa menggairahkan penggemar Formula 1, yang musim ini belum dimulai sejak Grand Prix Australia batal karena pandemi corona. Balapan pembuka akan berlangsung di Sirkuit Red Bull Ring sebanyak dua kali pada 5 dan 12 Juli.
Balapan tanpa penonton, menurut Raikkonen, tidak akan berpengaruh banyak terhadap dirinya dan pembalap lainnya. "Saya hanya berharap para penggemar akan tetap bersemangat untuk melihat balapan ini dan mudah-mudahan kami dapat menampilkan pertunjukan yang bagus untuk mereka."
Ia juga mengatakan dalam kondisi prima, meski selama enam bulan lebih tidak bersaing secara kompetitif di trek F1 sejak final musim lalu di Grand Prix Abu Dhabi pada Desember 2019. Agar tetap fit, ia tetap aktif berolahraga.
"Jauh dari mobil adalah sesuatu yang kami lakukan setiap musim dingin. Ini hanya sedikit lebih lama dari biasanya, tapi akan terasa sama ketika kami kembali mengemudi mobil," kata Raikkonen, yang mengatakan bersemangat menghadapi balapan perdana nanti.
Adapun balapan F1 nanti akan menghapus sejumlah seremoni sebagai salah satu upaya menghindari penyebaran virus corona. Acara yang dihapus, antara lain, adalah perayaan dan penyerahan trofi di podium, upacara penghormatan lagu kebangsaan negara tuan rumah, serta parade pembalap yang biasanya digelar sebelum lomba.
Direktur F1 Ross Brawn mengatakan penyerahan trofi tidak akan memungkinkan karena adanya larangan menjaga jarak. Tapi panitia akan berusaha menggantikan ritual wajib itu dengan cara lain. “Satu opsi adalah menderetkan mobil di trek dan para pembalap berdiri di depannya,” kata Brawn.
Saat ini ada delapan seri awal balapan F1 yang telah dirilis dan semuanya dilangsungkan di sirkuit Eropa. Sementara itu, kabar terbaru, Grand Prix Azerbaijan, Singapura, dan Jepang dibatalkan pada musim ini karena pandemi Covid-19. Sebelumnya, F1 juga membatalkan empat balapan lainnya, yaitu seri pembuka di Australia, Monako, Belanda, dan Prancis, dengan alasan yang sama.
Menurut Brawn, ada kemungkinan menggelar paruh kedua musim balapan setelah delapan seri awal yang dirilis revisi kalender F1. Ada pembicaraan untuk menggelar balapan di Italia, di Sirkuit Mugello atau Imola, yang merupakan bekas tuan rumah Grand Prix San Marino. Sedangkan Sirkuit Hockenheim di Jerman serta Sirkuit Portimao, Algarve, di Portugal juga berpotensi masuk kalender. Sirkuit Sochi juga menyatakan bersedia menjadi tuan rumah dua balapan.
"Kami yakin akan rencana kami menggelar 15-18 balapan pada musim ini dan berakhir di Abu Dhabi pada pertengahan Desember mendatang. Kami berharap sudah bisa mengeluarkan kalender final sebelum memulai musim kami di Austria," kata Brawn.
PLANETF1 | SPEEDWEEK | SPORT.DE | NUR HARYANTO
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo