Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Olahraga

Nasib Stadion, Nasib Turnamen Nasib Stadion, Nasib Turnamen

Stadion Teladan di Medan telah lama direncanakan untuk diperbaiki & denah perbaikannya telah dibuat. Dana yang telah diperoleh a.l: dari Toto KONI yang di adakan dalam setiap turnamen piala Marah Halim.

21 Oktober 1978 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

STADION Teladan, dibangun menjelang PON III, di Medan sudah tak dapat dibanggakan lagi. Karena bangunan yang telah berusia 25 ahun itu sudah tidak mampu menampung hasrat masyarakat. Kapasitas tempat duduk cuma untuk 22 ribu penonton. Sedang minat meluber. Terutama bila tim sepakbola dari luar negeri bertarung melawan kesebelasan tuan rumah, PSMS. Lihat saja, hampir dalam setiap turnamen Piala Marah Halim, pembeli karcis terpaksa berjejal sampai ke pinggir lapangan pertandingan. Turnamen Piala Marah Halim dimulai tahun 1971, dan diselenggarakan setlap musim. Ketika Marah Halim masih duduk di kursi gubernur, cerita stadion Teladan akan diperbaiki sudah santer terdengar. Dana untuk perbaikan dikutip melalui toto KONI, yang disahkan dalam setiap Turnamen Piala Marah Halim. Sampai tahun 1975 sudah terkumpul biaya sebesar 17 juta rupiah lebih. Dan hampir setiap kali usai kejuaraan, Ketua Pelaksana Turnamen Piala Marah Halim, Kamaruddin Panggabean melontarkan janji untuk melakukan perbaikan stadion Teladan tersebut. Cuma kenyataannya lain. Sampai sekarang stadion Teladan praktis tak berubah. Sekalipun denah perbaikannya sudah dibuatkan oleh Dinas Pekerjaan Umum Sumatara Utara, dan beberapa teknisinya dikirim ke Malaysia dan Singapura untuk mempelajari bangunan stadion olahraga di sana. Masyarakat lalu mulai bertanya-tanya mengenai dana perbaikan yang sudah terkumpul sebanyak 17 juta lebih itu. Ketika Panggabean dihubungi wartawan TEMPO di Medan, Zakaria M Passe pekan lalu, ia sedang berada di luar negeri. Tapi yang tak kurang pusing menghadapi persoalan ini adalah Ketua Komda PSSI Sum-Ut, A. Wahab Abdy. Pusingnya Abdy disebabkan ide penyelenggaraan toto KONI dalam setiap Turnamen Piala Marah Halim itu, kabarnya karena restu PSSI. Dalam APBD Sum-Ut sama sekali tidak tercantum anggaran untuk perbaikan stadion Teladan. "Wahab Abdy akan melaporkan soal ini kepada Ketua Umum PSSI, Ali Sadikin," kata sumber TEMPO di Kantor Gubernur Sum-Ut, 13 Oktober lalu. Abdy mungkin akan datang ke akarta pekan ini bersamaan dengan diselenggarakannya turnamen 3 besar Persija-Persebaya-PSMS di stadion utama Senayan. Topik pembicaraan lain, masih sekitar Turnamen Piala Marah Halim, yang menjadi gunjingan masyarakat adalah mengenai kelanjutan turnamen yang sudah masuk kalender PSSI itu sendiri. Marah Halim menjelang menyerahkan kursinya kepada E.W.P. Tambunan cuma bilang: "Mau dilanjutkan, apa tidak itu terserah pada pimpinan KONI SumUt." Ketua KONI Sum-Ut sekarang adalah Panggabean. Akan Tambunan, ketika ditanya mengenai kelanjutan Turnamen Piala Marah Halim, cuma manggut-manggut. "Jika turnamen itu bertujuan sebagai memperebutkan piala Gubernur Sumatera Utara, baru saya bisa menjawabnya," kata Tambunan. Dari ucapan itu, tersirat jawaban bahwa perebutan Piala Marah Halim tampaknya akan berakhir untuk musim berikutnya. Tapi tidak berarti tuntutan perbaikan stadion Teladan, dan pertanggunganjawab dana yang sudah terkumpul akan berhenti pula, tentunya. Siapa tahu, Tambunan tengah memikirkan turnamen pengganti.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus