Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
SHARM EL-SHEIKH - Sosok Mohamed Salah di lapangan teramat mengagumkan. Pada musim pertamanya bersama Liverpool, pemain berusia 28 tahun itu sukses mencetak 32 gol.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Wajarlah bila Salahyang berhasil membawa Mesir kembali berlaga di Piala Dunia, setelah 28 tahun absenkemudian didapuk sebagai Pemain Terbaik Inggris. Dia pun masuk daftar kandidat pemain terbaik dunia.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Prestasi inilah yang kemudian membuat Mia Abdel Allah, seorang seniman patung asal Mesir, kagum. Dari situ pula, dia terdorong untuk membuatkan sebuah patung untuk Salah.
Sebagai penghormatan atas prestasi yang ditorehkan Salah, Mia mengambil gaya selebrasi pemain itu saat mencetak gol yang sangat ikonik, dengan membentangkan kedua tangannya.
Mia melihat hal itu sebagai sikap rendah hati Mo Salah. "Saya melihat ini sebagai sesuatu yang berbeda," katanya. "Dan juga bisa dieksekusi menjadi patung."
Lalu dia pun bekerja. Hasilnya, patung Mo Salah ini telah diresmikan. Patung itu diresmikan di Sharm el-Sheikh, sebuah kawasan pantai yang indah di Mesir.
Namun, setelah menjadi patung, banyak yang memandang patung itu aneh. Sosok pemain Mesir itu menjadi aneh. Tak beda dengan patung Ronaldo yang dipajang di Bandar Udara Madeira karya Emanuel Santos.
Kedua patung itu sama sekali tidak mirip dengan wajah asli pemainnya. Jika Ronaldo ditampilkan tidak proporsional, patung Mo Salah lebih aneh.
Alih-alih mirip dengan Mo Salah, banyak yang menyebut patung yang dibikin Mia Abdel Allah tersebut lebih mirip penyanyi 1970-an, Leo Sayer, atau mirip dengan Art Garfunkel, personel dari duet Simon and Garfunkel, yang terkenal itu. Bahkan ada yang lebih sadis, dengan menyamakannya dengan tokoh Marv, si pencuri dalam film Home Alone.
Namun wajah Mo Salah memang benar-benar salah. Sebabnya, selain rambut Mo Salah dalam patung ini terlihat lebih bergaya afro atau kribo, wajahnya pun sama sekali jauh dari penggambaran pemain yang pernah membela Chelsea dan AS Roma tersebut.
Mendapatkan kritik bertubi-tubi, Mia, sang pematung, menyatakan terbuka akan hal itu. Namun dia menyatakan pembuatan patung Mo Salah, yang dipamerkan dalam acara World Youth Forum di Laut Merah, hanya sebagian karyanya yang tengah dipersiapkan untuk dipamerkan.
Sayang, Mia tak menjelaskan patung-patung karyanya yang lain tersebut dan juga seperti apa bentuknya. GUARDIAN | INDEPENDENT
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo