Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Olahraga

Peran Besar Eks Rekan Tanding

Awalnya, Anton Dubrov diragukan bisa menangani Arya Sabalenka. Dia berhasil memperbaiki akurasi servis Sabalenka.

29 Januari 2024 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Anton Dubrov. Artur Widak/NurPhoto/Reuters

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Ringkasan Berita

  • Juara Australian Open, Aryna Sabalenka, menunjuk Anton Dubrov, mantan rekan tandingnya, sebagai pelatih.

  • Dubrov sempat diragukan karena tidak memiliki rekor kepelatihan, tapi sukses membuat Sabalenka stabil dalam daftar sepuluh petenis terbaik dunia.

  • Dubrov berhasil mengatasi kelemahan lama Sabalenka, yaitu servis yang tidak akurat.

Anton Dubrov bukan nama beken di dunia tenis. Sebagai pemain, petenis Belarusia itu mentok di ranking ke-1.935 dunia pada 2014, sebelum pensiun sonder gelar pada 2018. Namun dialah yang menjadi sosok kunci kesuksesan Aryna Sabalenka sebagai peraih trofi Australian Open 2023 sekaligus juara dunia versi ITF 2023. Sabalenka mengulang kesuksesannya dengan kembali menjadi kampiun di Australian Open 2024 setelah mengalahkan Zheng Qinwen 6-3, 6-2 di partai final pada Sabtu malam, 27 Januari 2024.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Terima kasih telah terus mendampingi saya melewati masa senang dan susah. Tanpa kalian, saya tak mungkin bisa meraih semua ini," ujar Sabalenka, 25 tahun, seusai partai final Australian Open 2024 di Rod Laver Arena, Melbourne—yang malam itu dipelesetkan menjadi Rod Laver Aryna. Dubrov dan rekan-rekannya membalas dengan mengangkat tangan dan membentuk tanda hati.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Anton Dubrov dan Aryna Sabalenka. IG antoniodubrov

Dubrov adalah pelatih ketiga dalam 9,5 tahun karier profesional Sabalenka. Pelatih pertamanya adalah Khalil Ibrahimov. Kemudian diteruskan Dmitry Tursunov, pelatih Rusia yang menetap di Amerika Serikat. Di antara anak didik Tursunov adalah Elena Vesnina, petenis ganda Rusia yang pernah menjuarai Wimbledon dan Australian Open. Tursunov bertugas sejak 2018 hingga akhir 2019 dan membimbing Sabalenka meraih lima gelar turnamen Women's Tennis Association (WTA).

Tidak disebutkan alasan perpisahan mereka. Sabalenka sempat dilatih Dieter Kindlmann asal Jerman selama tiga pekan, sebelum menunjuk Anton Dubrov sebagai pelatih tetap pada 2020. Anton Dubrov, kini 28 tahun, adalah anak mantan pelatih tim nasional tenis Belarusia, Eduard Dubrov.

Setelah pensiun dini pada 2018, Anton Dubrov kerap menjadi rekan latihan Sabalenka. Beberapa bulan sonder pelatih, Sabalenka menunjuk teman sparring yang usianya hanya terpaut tiga tahun itu sebagai pelatih. Alasan utamanya adalah dia merasa nyaman berlatih bersama Dubrov.

"Saya secara mental kesulitan berlatih bersama Dieter karena dia butuh waktu untuk mengenal saya. Dia juga punya pandangan yang berbeda soal permainan saya," kata Sabalenka. "Sedangkan Anton merupakan rekan sparring saya sejak dulu. Jadi, dia sudah tahu betul permainan saya. Dia tak pernah berteriak atau bicara hal jelek soal saya."

Di bawah asuhan Dubrov, grafik permainan Sabalenka meningkat. Dia tak pernah keluar dari daftar 10 besar ranking dunia sejak Januari 2021.

Sekian lama menjadi orang dalam, Dubrov paham betul kelemahan anak didiknya itu. Sabalenka punya servis yang jauh lebih keras ketimbang rata-rata petenis perempuan lain, tapi akurasinya payah. Sepanjang 2020, misalnya, Sabalenka menjadi petenis elite perempuan yang paling sering kena double fault dalam turnamen resmi—dua kali melakukan kesalahan servis dan menjadi poin bagi lawan, yaitu 166 kali.

Pada awal 2022, kelemahan tersebut menjadi isu. Pelatih Sabalenka di tim nasional Belarusia sampai memintanya mengganti pelatih karena tak kunjung bisa memperbaiki akurasi servisnya. Dubrov pun menyatakan siap mundur, tapi Sabalenka menahannya.

Anton Dubrov. IG antoniodubrov

Bersama pelatih fisik Jason Stacy, Dubrov meminta bantuan pakar biomekanika untuk memperbaiki servis Sabalenka. Hasilnya tokcer. Sabalenka meraih trofi Grand Slam pertamanya di Australian Open pada Januari 2023. Sepanjang tahun lalu, Sabalenka menjadi petenis perempuan ketiga yang paling sering ace—mendapat poin langsung dari servis—yaitu 401 kali.

Dubrov bukan tipe pelatih yang sebentar-sebentar memanggil dan memberi instruksi kepada pemainnya saat bertanding. Menurut dia, Sabalenka lebih tahu apa yang harus dia lakukan di lapangan. "Kadang dia memang perlu dibantu untuk bisa menemukan 'arah'-nya," kata Dubrov. "Kalau sudah begitu, dia pasti bisa menampilkan permainan terbaiknya."

REZA MAULANA | AUSTRALIAN OPEN | ESSENTIALLY SPORTS | WTA
Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya
Mohammad Reza Maulana

Mohammad Reza Maulana

Bergabung dengan Tempo sejak 2005 setelah lulus dari Hubungan Internasional FISIP UI. Saat ini memimpin desk Urban di Koran Tempo. Salah satu tulisan editorialnya di Koran Tempo meraih PWI Jaya Award 2019. Menikmati PlayStation di waktu senggang.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus